Medan, Liputan Sumut – Pada hari Selasa, (22/12/122015) Kapolsek Helvetia, Kompol Roni Bonic SH SIK MH melalui Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru memaparkan keberhasilan atas menangkap Empat dari tujuh Spesialis perampok bersenjata tajam jenis klewang yang telah beraksi belasan kali dalam bulan Desember diwilayah Kota Medan tahun 2015.
Diketahui tersangka adalah Maru Jhonson Harlex Gultom alias Alex (22) warga Jalan Matahari Raya Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. Willy Septiadi alias Willy (19) warga Jalan Beringin Helvetia, Sutopo alias Topo (18) warga Jalan Gaperta Helvetia, Alexander Abraham Sitepu alias Alex (19) warga Jalan Komplek Pemda Nusa Indah II Medan Tuntungan.
Atas penangkapan para pelaku tersebut, polisi turut mengamankan sebilah klewang, sebilah parang, satu unit Honda Beat tanpa nopol, dan satu unit Yamaha Mio tanpa nopol.
” Para pelaku Spesialis Begal ini, sudah 17 kali mereka melakukan aksi perampokan di berbagai wilayah di kota medan seperti di Medan Helvetia, Medan Baru, Sunggal dan Medan Barat. cara aksi tersangka memepet korbannya dan kemudian membegal,” jelas Kanit Reskrim Polsek Helvetia.
Adapun lokasi tersangka beraksi yakni di Jalan Gaperta, Jalan Ringroad, Jalan Asrama, Jalan Kapten Muslim, Jalan Kapten Sumarsono, Jalan Ayahanda, dan Jalan Matahari Raya. dalam mengelabui korbannya perampok ini juga beraksi menggunakan petasan.
” Aksi terakhir mereka mendapatkan uang sebesar Rp.17 Juta setelah menakuti memakai petasan dari dalam mobil korban di Jalan Gaperta, dan dari hasil penyelidikan kasus ini, polisi pun meringkus satu persatu tersangka di markas perkumpulan mereka di Jalan Gaperta. tiga orang tersangka diamankan, dan tiga tersangka lagi masih dalam pengejaran,” tandasnya.
Dalam melaksanakan aksi, mereka terlebih dahulu ngumpul di SPBU Jalan Gaperta, malam sekita pukul 01.00 sampai pukul 03.00 Wib.
” Setiap kali mau merampok, kami biasanya terebih dahulu memakai narkoba yang kami beli di kawasan Kampung Kubur,” ucap Sutopo.
Ditambahkannya, dari hasil curian kami dijual kepada penadahnya dengan harga 2 Juta sampai 3 juta. selama beraksi sudah 3 orang korban di cederai dan beraksi sudah 12 kali bang serta mendapat Rp.300 ribu setiap kali berasksi.
” Hasilnya nanti akan aku gunakan untuk membeli narkoba dan bermain judi,” ujarnya (tim)






No Responses