TOPNUSANTARA.com – Pasca sekelompok pria melakukan penganiayaan terhadap 2 anggota Polri dan warga, Polrestabes Medan membantah situasi Kota Medan mencekam. Saat ini penyidik Polrestabes Medan sudah mengantongi nama-nama pelaku pengeroyokan dan pengerusakan di sebuah rumah di Perumahan Kalpataru Indah Jl Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia.
Diketahui akibat pengeroyokan sekelompok preman ini, seorang anggota Polsek Medan Timur Eko Sugiawan mengalami luka bacok di bagian tangannya.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji saat menggelar konferensi pers menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Kita sudah mengantongi nama-nama pelakunya dan saat ini sedang kita melakukan pengejaran. Pelaku kita jerat Pasal 170 jo 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tegas Irsan.
Dijelaskan Irsan, adapun pengeroyokan tersebut bermula ketika bisnis sewa menyewa dump truk antara korban Edi Susanto dan terlapor berinisial D dan H terjadi perselisihan.
“Selama proses waktu berjalan ada ketidaksepakatan, selanjutnya saudara H dan saudara D beserta dua rekannya melakukan penagihan kekediaman Edi Susanto (22 Oktober 2021) untuk membicarakan pembagian hasil dari pekerjaan yang telah mereka lakukan bersama,” ucap Irsan.
Selama proses penagihan tersebut, dikatakan Irsan terjadi komunikasi tidak baik dan keluar kata-kata yang tidak pantas sehingga terjadilah keributan antara kelompok saudara Edi Susanto dan saudara H dan D. Melihat situasi yang tidak berimbang terlapor inisial D dan H pergi keluar rumah. Selang beberapa jam kemudian saudara H dan D mendatangi lagi kediaman Edi Susanto di Perumahan Kalpataru Indah.
“Dengan beberapa orang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, ketika sampai dikediaman saudara Edi Susanto sudah tidak berada di rumah,” terangnya.
Istri korban merupakan seorang Polwan, Aiptu Surya Ningsih yang melihat situasi mengerikan datangnya puluhan preman yang membabi-buta melempari rumah lalu meminta pertolongan dengan memberitahukan kepada suaminya.
“Setelah mendapat informasi dari istrinya, saudara Edi dan saudara Eko (anggota Polsek Medan Timur) berangkatlah ke rumah, sesampainya di rumah mereka melihat orang sudah ramai. Lalu beberapa orang yang melakukan pengerusakan itu ada yang mengenal saudara Edi dan secara spontan adiknya menyampaikan ke abangnya untuk menyelamatkan diri, disitulah terjadi perkelahian dan penganiayaan (terhadap anggota Polri) dan terjadi juga pengerusakan terhadap kendaraan Edi Susanto,” ujarnya.
Atas kejadian ini, Wakapolrestabes Medan membantah kabar yang menyebutkan Kota Medan mencekam. “Rekan-rekan bisa melihat kalau bicara Medan kan universal luas sekali, tidak mencekam, mungkin dilokasi agak ramai dari pada biasanya, yang jelas Medan tidak mencekam,” pungkasnya. (Topnusantara)
No Responses