Open Turnamen Sepakbola Tanggungjawab Negara dan Agenda Pembangunan Infrastruktur

Open Turnamen Sepakbola Tanggungjawab Negara dan Agenda Pembangunan Infrastruktur

LIPUTANSUMUT.COM – Acara Pembukaan Open Turnament Sepakbola berlangsung di Lapangan Terbuka Tetesua, Sirombu, Nisbar, Kepni, Rabu 31 Oktober 2018. Jajaran penyelenggara (Askab PSSI) dan jajaran Pemerintah Daerah mengundang secara resmi Firman Jaya Daeli sebagai tokoh masyarakat Kepni di tingkat nasional untuk menghadiri dan sekaligus menyampaikan kata sambutan dalam acara Pembukaan tersebut.

Penyelenggaraan Open Turnamen Sepakbola ini di buka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Utara yang juga Ketum PSSI Letjen TNI Purn. Edi Rahmayadi melalui pemukulan gong didampingi lima orang tamu khusus dan undangan kehormatan, yaitu : tokoh masyarakat Kepni, Asprov PSSI Sumut, Kepala Daerah, Ketua DPRD, dan Askab PSSI. Ada juga tamu undangan lainnya yang datang untuk menghadiri acara Pembukaan tersebut antara lain : jajaran Forkopimda, Pimpinan dan para anggota DPRD Kabupaten dan Kota, jajaran Pimpinan TNI dan Polri, para tokoh agama, atlet dan pegiat olahraga, tokoh dan pimpinan ormas, LSM/NGO, pimpinan media massa dan kalangan jurnalis, kalangan pengusaha dan pebisnis, pimpinan Parpol dan para Caleg, dan lain-lain.

Selain itu, ribuan masyarakat datang dan membanjiri Lapangan Terbuka. Juga ada 27 Club Sepakbola peserta Open Turnament turut mengikuti acara Pembukaan sembari melaksanakan defile berjalan kaki dan berjejer berdiri di lapangan menghadap tribun kehormatan. Ada beberapa atraksi adat seni kebudayaan yang dipentaskan dan disuguhkan selama Pembukaan. Dengan demikian, acara Pembukaan menjadi semarak dan dinamis karena berhasil membangun dan memaknai titik temu perjumpaan strategis yang bersifat kolaborasi antara olahraga (keolahragaan) dengan budaya (kebudayaan).

Firman Jaya Daeli menyampaikan dalam kata sambutannya, ada tiga perihal yang melahirkan dan membangkitkan kebahagiaan dan kebanggaan bersama dengan terselenggaranya Open Turnamen Sepakbola tersebut. “Ketiga kebahagiaan dan kebanggaan ini merupakan inti pertimbangan dan hakekat pengharapan kita bersama untuk memajukan warga masyarakat dan wilayah kawasan,” ungkap Firman Jaya Daeli dihadapan ribuan orang dalam acara tersebut.

Adapun poin penting ketiga kebahagiaan dan kebanggaan tersebut, yaitu pertama, penetapan wilayah dan lokasi penyelenggaraan serta penetapan otoritas penyelenggara Open Turnamen Sepakbola. Wilayah kawasan dan lokasi Lapangan Terbuka terletak di belahan Barat Kepni, yang memiliki gugusan kepulauan dan kawasan lautan yang berada di Samudera Indonesia (pantai Barat Sumatera yang berbatasan dengan negara-negara sahabat). Di awal Pemerintahan Jokowi-JK tahun 2014 lalu, Menteri Pemuda Dan Olahraga RI Imam Nachrawi pernah datang menginjak kaki di lokasi yang sama untuk menghadiri dan berpidato di kegiatan Pertemuan Raya Pemuda Se-Indonesia. Kehadiran Menteri Imam Nachrawi saat itu ditemani oleh Firman Jaya Daeli. Di akhir tahun 2018 ini, Gubernur Sumut mengunjungi lokasi yang sama untuk menyampaikan kata sambutan sekaligus Membuka Open Turnamen Sepakbola. “Kunjungan dan kehadiran kedua Pejabat ini merupakan kunjungan pertama di awal pengabdian sebagai Menteri dan Gubernur. Kunjungan dan kehadiran ini seharusnya dan sebaiknya memberi perspektif semangat baru dan pengharapan segar bagi masyarakat dan kawasan untuk meningkatkan kualitas pembangunan secara menyeluruh. Hal ini harus lebih berbeda secara khusus karena merupakan kunjungan pertama. Dan lokasi ini juga baru pertama kali menerima kunjungan dan kehadiran Pejabat Negara setingkat Menteri dan Gubernur,” papar Firman.

Kedua, proses dan hasil penyelenggaraan Open Turnament Terbuka ini tidak hanya sekadar turnament pertandingan semata, dan bukan juga bertujuan hanya dari turnament untuk turnament saja. Namun kualitas dan hasil maksimal dari turnament terletak pada sejauhmana turnament berhasil gemilang menjadi ruang dan waktu bagi suksesnya penyaluran minat dan bakat serta pembinaan atlet pesepakbola dan juga bobot olahraga sepakbola. Juga terletak pada sejauhmana turnament menggerakkan dan menggelorakan api semangat dan nilai-nilai sportivitas, kejujuran, kedisplinan, dedikasi, dan nilai-nilai keluhuran lainnya. “Api semangat dan sistem nilai ini merupakan modal penting dan prasyarat standar utama untuk merealisasikan dan menyebarkan revolusi mental yang sedang berjalan baik dan bergerak positif sebagai garda penggerak percepatan dan peningkatan Program Nawacita. Kemudian turnamen semakin berarti jika didudukkan dalam kerangka dan dalam konteks pembudayaan persatuan, persamaan, persekutuan yang kuat, tinggi, dan tulus. Pembudayaan ini menjadi penting agar warga masyarakat dan bangsa senantiasa tumbuh dalam kultur “Bersatu Dalam Semangat Bhinneka Tunggal Ika Dan Gotongroyong”. Open Turnament Sepakbola dapat menjadi media dan wahana untuk mengkondisikan dan menggemakan spirit persatuan, persamaan, dan persekutuan sesama anak dan kader bangsa,” ucap mantan Tim Perumus UU Polri dan KPK ini di DPR RI.

Ketiga. Relasi Penyelenggaraan Open Turnament Sepakbola Dengan Agenda Pembangunan. Dimana turnament dapat menjadi pemakna mata hati pikiran jajaran Pemerintah Nasional dan Pemerintah Provinsi. Juga pembuka cakrawala terhadap pergumulan masyarakat dan tantangan kawasan untuk keluar dari ketertinggalan, keterbatasan, dan keterbelakangan. Pemakna dan pembuka ini menuju sebuah kualitas pembangunan dan taraf kehidupan yang maju, adil, sejahtera, dan makmur. “Penyelenggaraan ini mengingatkan kembali kita semua akan kenyataan keminiman infrastruktur prioritas, kekurangan pelayanan memadai, ketertinggalan pergerakan perekonomian masyarakat dan kawasan. Pengingatan ini merupakan titik awal dan lanjutan untuk membangun infrastruktur secara menyeluruh dan bertahap. Perihal ini mendapatkan tempat dan menemukan relevansi dengan peningkatan kualitas program Nawacita Pemerintah Nasional di bawah kepemimpinan Jokowi-JK, yang sungguh-sungguh gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Konsepsi dan formulasi pembangunan infrastruktur bermaterikan infrastruktur umum (ke-pu-an), infrastruktur perhubungan, infrastuktur energi dan sumber daya mineral (listrik dan air bersih). Infrastruktur ini sejatinya mengkondisikan dan mengembangkan program bidang pertanian, pangan, perkebunan, perikanan, kelautan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata. Selanjutnya program prioritas pelayanan publik (pendidikan, kesehatan, dan lain-lain). Pergerakan perekonomian masyarakat dan kawasan Kepni,” bebernya mengakhiri. (K.Zega)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan