LIPUTANSUMUT.COM – Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mendesak Kapolres Bogor, AKBP Dicky, agar segera menangkap para oknum pembegal wartawan media nasional Metropol Wido (34) yang hingga kini penanganan kasusnya terkesan lamban. Pasalnya, sudah 20 hari berlalu dari saat kejadian perkara, masih belum dilakukan penangkapan terhadap para terduga pembegal tersebut. Padahal disebut-sebut para pembegal itu masih berkeliaran di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hal itu disampaikan Wilson Lalengke kepada redaksi media ini saat di pertanyakan terkait perkembangan penanganan kasus pembegalan beramai-ramai oleh terduga inisial RN dan kawan-kawannya terhadap wartawan Metropol, Sabtu 25 Agustus 2018 lalu. “Saya sudah menjumpai Kapolres Bogor kemarin (hari Jum’at – red) di kantornya, dan memohon bantuan agar kasus ini menjadi atensi prioritas bagi unit yang menanganinya. Sudah 20 hari berlalu dari saat kejadian, terduga pembegal masih dibiarkan berkeliaran. Dan saya sangat berharap agar Polres Bogor dapat bekerja maksimal menangani kasus ini,” kata alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu melalui WhatsApp messenger miliknya.
Menanggapi permintaan Wilson yang datang bersama adik kandung korban bernama Wiri itu, Kapolres Bogor AKBP Dicky berjanji untuk menuntaskan kasus bermotif dendam pembegal terhadap korban tersebut. “Kami sedang memprosesnya, beri waktu kami untuk menuntaskan sesegera mungkin. Saya beri waktu kepada Kasat Reskrim saya paling lambat dua minggu harus tuntas,” tegas Dicky sambil menunjuk Kasatreskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyono yang ikut hadir menerima kedatangan Ketua Umum PPWI yang terkenal getol membela wartawan itu.
Identitas para pembegal, lanjut Dicky, sudah di tangan polisi. “Identitas para pembegal, juga foto-foto para tersangka sudah di tangan petugas. Tinggal menunggu waktu, karena mencari dan menangkap orang tidak semudah seperti menangkap ayam. Perlu persiapan dan strategi yang benar-benar matang, mohon agar korban dan keluarganya bersabar ya,” imbuh Kapolres yang terkenal religius itu.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa seorang wartawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, bernama Wido, menderita luka parah di beberapa bagian tubuhnya akibat bacokan dan sabetan parang oleh dua orang, dan seorang lagi menunggu di kejauhan di dekat kendaraan motor sambil mengawasi situasi.
Kronologi kejadian itu, sebagaimana dituturkan korban bahwa kejadian pembegalan atau pembacokan Wido oleh MN alias RN, dan kawan-kawannya yang berunsur pembunuhan berencana itu, terjadi sekira pukul 22.00 Wib, pada hari Sabtu, 4 Agustus 2018. Dimana Wido bersama tunangannya Suci saat itu tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni Area Ruko Lampu Merah Cikaret, Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di depan sebuah warung untuk makan sate.
Sambil duduk-duduk dengan Suci, Wido berbincang-bincang dengan dua temannya, Candra dan Nungki. Dan sekira pukul 23.45 Wib, Wido bersama Suci ikut mengantarkan Candra dan Nungki yang hendak ke dalam sebuah cafe yang bersebrangan dengan warung tempat makan sate tersebut.
Namun, ketika Wido dan Suci mengantarkan Candra dan Nungki ke dalam cafe, Wido dan Suci melihat MN alias RN, dan kawan-kawannya berada duduk di bangku depan cafe. Akan tetapi Wido saat itu tidak berpikiran buruk karena apapun bakal terjadi seperti hal yang hampir merenggut nyawanya. Dan pada pukul 00.30, Wido mengajak Suci untuk pulang. Ketika berjalan menuju motor yang diparkir oleh Wido di depan warung, tiba-tiba dari arah belakang Wido dibacok oleh MN alias RN bersama adik iparnya serta menyerang Wido dengan sabetan senjata tajam (sajam). Akibat kejadian itu, Wido mengalami luka berat di bagian bahu kanan, pergelangan kanan dan siku tangan kiri.
Usai para pelaku membegal korban dengan beberapa kali bacokan dan sabetan, korban masih terlihat kokoh dan malahan berusaha untuk melawan, namun dengan secepat, MN bersama adik iparnya lari menuju seorang pengemudi motor yang sudah menunggu tidak jauh dari TKP. Pada saat yang bersamaan, Suci berusaha mengejar para pembegal tersebut namun tidak terkejar, sedangkan Wido dalam keadaan kritis berusaha menyelamatkan diri dan meminta pertolongan ke dalam cafe.
Setelah pukul 00.45 Wib, melihat kondisi Wido yang hampir tidak sadarkan diri, dan para pengunjung cafe segera melarikan Wido ke RSUD Cibinong sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Selain itu, kata Wilson Lalengke, di akhir pertemuannya dengan Kapolres AKBP Dicky menyampaikan terima kasih atas kesediaan Kapolres Bogor dan jajarannya menangani kasus pembegal tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan Pak Kapolres, saya percaya Bapak bersama jajaran Polres Bogor akan dapat menuntaskan kasus ini dengan secepatnya,” pungkas alumni pascasarjana dari Utrecht University, Belanda itu. (Red)
No Responses