Panglima TNI : Wartawan adalah Penggerak Motor Bangsa NKRI 

Panglima TNI : Wartawan adalah Penggerak Motor Bangsa NKRI 

Jakarta, LS – Sebagai sarana informasi dan pendidikan, media massa memiliki peran penting dan strategis. Wartawanlah yang menjadi motor penggerak kemajuan bangsa Republik Indonesia ini. Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didepan 240 para wartawan media cetak dan elektronik, dalam acara yang bertajuk itu “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas” dalam rangka meningkatkan Wawasan Kebangsaan pada acara Sail of Journalist, di atas KRI Makassar-590, Surabaya, Jum’at (05/02/2016).

Dilanjutkannya, saat ini Indonesia tengah mewaspadai penyebaran Proxy War. Salah satu jenis peperangan ini masuk ke kategori perang yang mematikan. Proxy War diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di antara dua pihak yang bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini sering disebut dengan boneka. Pihak ketiga ini dijelaskan sebagai pihak yang tidak dikenal oleh siapapun, kecuali pihak yang mengendalikannya dari jarak tertentu. Oleh karena itu, pihak-pihak seperti mahasiswa, ormas, lembaga masyarakat, dan perorangan disinyalir mudah menjadi boneka atau pihak ketiga tersebut.

Menurutnya, Proxy War saat ini berlatar belakang energi. Proxy War di Indonesia semakin nyata dengan adanya pergeseran konflik dunia, salah satunya. “ Saat ini sisa cadangan energi dunia sisa 45 tahun dan itu akan habis jika kita semua tak berusaha menemukan penggantinya, karena konsumsi energi 2025 meningkat 45 persen,” jelasnya.

“ Ada sekitar 70 persen konflik di dunia berlatar belakang energi. Peningkatan energi pada tahun 2007-2009 juga memicu kenaikan harga pangan dunia yang mencapai 75 persen. Disisi lain, hanya ada negara-negara yang dilintasi ekuator yang mampu bercocok tanam sepanjang tahun negara tersebut, seperti Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Indonesia sendiri,” sebut Panglima TNI.

Dijelaskannya Panglima TNI, banyak cara dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Saat ini sudah terasa yakni adanya Proxy War sudah mulai kita waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara dan berkeluarga. “ Sistemnya dengan menguasai media di Indonesia, dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan,” ucapnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka semua komponen bangsa harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup, keahlian sesuai bidangnya, menempa diri dengan pengalaman yang nyata di lapangan. Dengan demikian akan terbentuk karakter individu bangsa Indonesia yang kuat dan berwawasan kebangsaan. Pada akhirnya, dengan kekuatan karakter individu yang kuat tersebut, bangsa Indonesia akan mampu melawan dan menghancurkan Proxy War di Indonesia.

Ditegaskannya, agar kita tidak menyerah terhadap semua ancaman, sebab kita memiliki modal geografi dengan potensi menjadi negara agraris yang berkelimpahan sumber daya alam. Sebagai negara maritim, kita memiliki sumber daya alam kelautan yang melimpah. Jika kedua potensi tersebut dikelola dan dikembangkan, maka akan menjadi daya tawar yang sangat besar bagi bangsa Republik Indonesia. “ Di sisi lain, dengan modal demografi Pancasila dan kearifan lokal, bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaan dan mampu melewati berbagai ancaman yang mengganggu jalannya pembangunan,” jelasnya mengakhiri.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan