Amuata Zega Lakukan Penipuan Kepada Masyarakat

Nias Utara, liputansumut.com – Amuata Zega, diduga telah melakukan pengutipan uang kepada masyarakat di beberapa Desa di Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, Sumut pada saat pendataan nama-nama Kepala Keluarga pada tahun 2015 yang lalu.

Beberapa masyarakat yang korban menyampaikan kepada liputansumut.com bahwa, pada saat itu, Amuata Zega bersama temannya melaporkan diri kepada Kepala Desa sebagai petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara sebagai Tim relawan untuk menyakinkan dirinya sebagai petugas dari Dinsos dan menunjukkan surat tugas serta indentintasnya. Sehingga beberapa Kepala Desa di Kecamatan Afulu percaya kepada Amuata Zega.

Setelah para Kepala Desa di Kecamatan Afulu percaya bahwa Amuata Zega adalah petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara.” Maka para Kepala Desa memberikan pengumuman melalui Kadus untuk menyampaikan informasi kepada warganya, dan sekaligus membawa foto kopy KK dan foto kopy KPS guna pendataan ulang seluruh warga. Baik yang punya KPS maupun yang tidak memiliki kartu KPS, yang penting membawa foto kopy KK,” terang beberapa warga Desa di Kecamatan Afulu yang tidak mau di tuliskan namanya satu persatu oleh kru media ini.

Mereka mengatakan, pada saat itu, Amuata Zega bersama temannya mencoba menyampaikan kepada masyarakat di setiap Desa bahwa tujuan dari pada mengambil data ini untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik PKH, RASKIN, KARTU KIS, dan juga bantuan lainnya.

” Pada waktu itu, Amuata Zega didampingin oleh Kepala Desa dan Kepala Dusun. Akan tetapi, dalam kesempatan itu, Amuata Zega membisikkan kepada Kepala Desa untuk memuluskan rencana penimpuannya, agar masyarakat yang belum memiliki kartu KPS memberikan uang untuk melobinya kepada pihak Kabupaten maupun kepada pihak pusat,” ungkap warga.

Akan tetapi, masalah ini terungkap setelah masyarakat menerima kartu KIS dari Dinas Sosial dan pendataan penerima pemanfaat RASKIN tahun 2016. Yang mana diketahui bahwa masyarakat di beberapa Desa di Kecamatan Afulu itu telah memberikan uang kepada Amuata Zega sebesar Rp. 200 ribu rupiah. Bahkan ada juga yang 250 ribu/KK. Sehingga masalah ini masyarakat menyampaikan kepada DPRD Kabupaten Nias Utara pada saat Reses di Desa Sisobahili, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara pada bulan yang lalu terkait masalah pemungutan uang yang dilakukan oleh Amuata Zega ini kepada masyarakat. Dal hal ini langsung dipertanyakan oleh Ketua BPD Desa Sisobahili atas nama Safriedi Zalukhu, S.Pd bahwa kenapa kami tidak mendapatkan kartu KIS dan juga tidak ada nama kami sebagai penerima pemanfaat RASKIN tahun 2016 ?

” Padahal kami sudah memberikan uang kepada petugas yang mengambil data dari Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara atas nama Amuata Zega melalui Kepala Desa pada waktu Itu,” ucap Safriedi.

Kemudian liputansumut.com langsung melakukan konfirmasi kepada pihak Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara melalui Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara dan didampingin oleh Bidang PKH guna mengetahui apakah benar atas nama Amuata Zega itu petugas dari Dinas Sosial sebagai relawan yang masuk ke Desa untuk mendata ulang nama-nama KK.

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara menjawab bahwa atas nama Amuata Zega kami tidak mengetahui atau tidak pernah kami memberikan Surat Tugas sebagai Tim relawan masuk Desa untuk melakukan pandataan ulang.

” Karena ada petugas yang telah di tugaskan untuk itu, dan bukan atas nama Amuata Zega,” jelas Sekretaris DINAS Sosial Kabupaten Nias Utara.

Sekretaris Dinsos Kabupaten Nias Utara menyebutkan, atas nama Amuata Zega itu sekarang bertugas sebagai Polisi Pamopraja Kabupaten Nias Utara Pak. Ya mungkin saja pada saat itu, Amuata Zega menyamar sebagai petugas untuk melakukan penimpuan kepada masyarakat Desa di Kecamatan Afulu.

Menurutnya, tolong dilaporkan saja kepada pihak Penegak Hukum, biar tau rasa dia Pak.

Dan kuat dugaan, Kepala Desa Sisobahili dengan Amuata Zega ada kerja sama untuk melakukan penimpuan kepada masyarakat. (FZ)

Related Posts