Paman Bunuh Keponakan di Sunggal Ditangkap!!

Paman Bunuh Keponakan di Sunggal Ditangkap!!

TOPNUSANTARA.com – Polsek Sunggal berhasil menangkap Rahmat (32), paman yang tega membunuh keponakannya sendiri berinisial SRB (11) dalam peristiwa berdarah di sekolah Yayasan Baiti Jannati di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (9/8/22) lalu.

“Benar, tadi malam kita amankan sekitar jam 12 malam,” ujar Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata dikonfirmasi via telepon, Sabtu (13/8/22).

Yudha mengatakan, pelaku diamankan setelah pihaknya melakukan pengejaran selama empat hari, termasuk melakukan penyisiran di wilayah Kutalimbaru.

“Nanti saya sampaikan mendetail ya. Saya sedang nyetir mobil dalam perjalanan menuju kantor (Polsek Sunggal),” pinta Yudha sembari menutup telepon tanpa merinci proses penangkapan dan motif awal pelaku menghabisi nyawa korban.

Sebelumnya, Chandra menyebutkan informasi dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan setelah kejadian, diketahui pelaku memiliki penyakit gangguan jiwa.

“Ada gangguan jiwa, pernah dirawat di sana (RSJ),” katanya.

Diketahui, seorang paman bernama Rahmat (32) membunuh keponakannya sendiri bernama berinisial SRB (10). Peristiwa itu terjadi saat korban sedang mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (9/8/22) pagi.

Bocah malang yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas IV sekolah Yayasan Baiti Jannati itu tewas dengan luka tikam di bagian dada sebelah kiri.

Kejadian berawal saat korban sedang belajar bersama teman-temannya, sekitar pukul 07.30 WIB. Tiba-tiba Rahmat menerobos masuk dan mendatangi SRB, kemudian langsung menikamnya menggunakan pisau. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawa bocah itu tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia.

Kakak korban bernama Nadya (24) mengatakan, saat itu dia mengantar adiknya untuk ke sekolah menggunakan sepeda motor. Nadya mengaku tidak ada firasat apa-apa, seperti biasanya dia mengantarkan adiknya ke sekolah.

30 menit kemudian ketika Nadya beranjak dari sekolah adiknya, dia ditelepon pihak yayasan bahwa adiknya ditikam dan dilarikan ke klinik terdekat.

Nadya pun mengingat, jika dua pekan belakangan ini mereka selalu mendapat ancaman dari pelaku, yang akan membunuh mereka satu per satu. Namun, ia enggan membeberkan permasalahan apa terjadi antara Rahmat dengan keluarga korban.

Hingga saat ini pelaku yang belum genap 12 jam diamankan itu masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. Mistar terus berupaya menggali motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan