Medan, LS – Hujan batu mewarnai penertiban pedagang kaki lima di kawasan Jalan Rakyat Simpang jalan Pelita I Medan, Sabtu dinihari (19/03/2016). Dua petugas Satpol PP terkena lemparan batu sehingga harus mendapatkan perawatan medis dari tim kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan. Meski demikian penertiban berjalan lancar, selain berhasil membubarkan ratusan pedagang yang tengah menggelar transaksi jual beli, tim gabungan juga menyita sayuran milik mereka yang tak sempat diselamatkan.
Penertiban ini dilakukan setelah para pedagang yang tidak dapat lagi memasuki kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya menyusul pemblokiran ketat oleh tim gabungan, akhirnya gelap mata dan nekat membuka lapak di Jalan Rakyat. Selain menimbulkan kemcetan kehadiran para pedagang ini menimbulkan timbunan sampah di kawasan tersebut. Setelah dibiarkan dua malam berjualan, tim gabungan yang dipimpin Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan akhirnya melakukan penertiban sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.
Agar penertiban efektif, Sofyan membagi tim gabungan menjadi dua bagian. Tim pertama bergerak dari Jalan HM Said, sedangkan tim kedua masuk dari arah Jalan Purwo. Kedua tim ini akhirnya bertemu di Jalan Rakyat Simpang Jalan Pelita I dan berhasil mengepung pedagang. Meski sudah terkepung, para pedagang tidak menyerah. Dibantu seratusan kuli pengakut barang, para pedagang coba ‘mengusir” tim gabungan.
Selain memaki dan berupaya mempertahankan dagangannya, para pedagang juga melempari tim gabungan dengan batu. Tak pelak, aksi ini menyebabkan dua petugas Satpol PP, yakni Rio Tarigan (23) dan Prayogi terluka. Rusuk kanan Rio bengkak akibat hantaman batu, sedangkan pergelangan tangan kirinya terluka akibat dicakar dua pemuda yang coba menghentikan aksinya pada saat mengangkut dagangan milik pedagang.
Sedangkan Prayogi mengalami luka di rahang kananya. Keduanya langsung mendapatkan perawatan dari petugas medis Dinas Kesehatan.
“ Selain diserang 2 pemuda, kami juga dihujani batu dari arah bangunan rumah. Begitu aku dan Prayogi terkena lemparan, kawan-kawan langsung mengejar kearah bagunan rumah. Namun yang melakukan pelemparan tidak berhasil diamanakan, mereka langsung melarikan diri usai melakukan pelemparan,” jelas Rio sambil meringis kesakitan.
Meski para pedagang dan kuli bongkar muat melakukan perlawanan, Sofyan tak ciut. Dia mengistruksikan tim gabungan meneruskan penertiban. Barang dagangan para pedagang berupa sayuran langsung diangkut ke truk dan mobil pick-up. Namun tidak semua dagangan bisa diamankan, sebab konsentrasi massa semakin bertambah sehingga rentan menimbulkan gesekan. Khawatir timbul jatuhnya korban, Sofyan setelah berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri akhirnya memutuskan meninggalkan lokasi.
Kepada wartawan, Sofyan mengaku penertiban yang dilakukan masih belum maksimal. Untuk itu mereka akan melakukan evaluasi sehingga penertiban berikutnya akan lebih baik lagi.
“ Kita akan melakukan evaluasi dengan seluruh unsut terkait yang tergabung dalam tim gabungan ini. Kita akan tempuh langkah-langkah lain, termasuk mengatasi pedagang yang berjualan di kawasan Jalan Rakyat ini,” ungkap Sofyan.
Ada kemungkinan tambah Sofyan, mereka akan melakukan pemblokiran seluruh akses masuk Jalan Rakyat dan kawasan Medan Perjuangan. Hal itu dilakukan untuk menutup ruang para pedagang yang berjualan.
“ Penutupan akses masuk Jalan rakyat dan kawasanm Medan Perjaungan sudah menjadi pembicaraan kita dalam rapat yang dipimpin Bapak Wakil Wali Kota Medan beberapa waktu lalu. Mungkin ini akan kita terapkan dalam penertiban berikutnya. Jika mereka ingin berjualan, tempatnya di Pasar Induk,” ajaknya.
Ketika disinggung mengenai dagangan para pedagang yang berhasil disita tim gabungan, Sofyan menegaskan bisa diambil kembali. Namun pengambilannya tidak di Markas Satpol PP Jalan Adinegoro Medan, melainkan di Pasar Induk, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan.
“ Kita sengaja melakukan ini agar mereka mau datang dan melihat kondisi Pasar Induk. Siapa tahu setelah melihat, mereka mau dan tertarik berjualan di Pasar Induk,” ujarnya. (K.zega)
No Responses