Gunungsitoli, LS – Akhir-akhir ini, masyarakat Nias kembali dihebohkan dengan beredarnya informasi melalui media sosial terkait dengan komentar salah seorang fotografer amatiran berinisial DRW alias wensiang yang diposting melalui acount facebook An. David Richardo Wong Wensiang beberapa waktu yang lalu.
Sebagaimana diketahui lewat pemberitaan di berbagai media, bahwa awalnya DRW memposting salah satu foto turis mancanegara yang merupakan hasil jepretan kameranya. Pada saat itu, berbagai komentar pun disampaikan para pencinta dunia maya. Namun, ketika acount Agus Hardiyan Mendrofa memposting foto seorang wanita tanpa penutup dada, DRW langsung mengomentari dengan kalimat yang diduga menghina dan melecehkan wanita asal suku Nias.
Menyikapi hal itu, Notatema Ziliwu, Ketua DPD LSM LPPAS – RI Kota Gunungsitoli mengatakan bahwa sebagai masyarakat Nias yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesusilaan, sangat tidak elegan jika hal itu ditujukan kepada kaum hawa.
” Karena pada prinsipnya, budaya nias ini berbeda dengan budaya dari negara-negara yang lain,” jelasnya.
Sikap yang terkesan merendahkan atau menghina antara sesama itu katanya, akan berdampak pada terjadinya proses disintegrasi sosial di tengah-tengah masyarakat. Apalagi di Indonesia ini terdiri dari berbagai suku dan etnis yang beraneka ragam.
” Oleh karena itu, saya selaku masyarakat Nias, mengapresiasi langkah arif yang sudah dilakukan oleh teman-teman Aliansi Afore Ono Niha untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak Polres Nias. Karena sikap yang seperti ini menggambarkan kepedulian kita bersama kepada martabat serta budaya Nias yang mengedepankan nilai – nilai kesopanan terhadap sesama,” ucap Notatema Ziliwu.
Jika kejadian seperti yang dilakukan oleh DRW ini dibiarkan katanya, maka kita tidak bisa pungkiri akan menjadi-jadi di masa yang akan datang. Sehingga harga diri masyarakat Nias ini tidak ada lagi memiliki nilai bagi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
” Kejadian seperti ini, pernah terjadi beberapa waktu yang lalu seperti pada kasus Kadali atau Yanto. Jadi harus ada efek jera dong, biar gak terulang lagi,” tegasnya.
Notatema Ziliwu berharap, agar Kapolres Nias dapat segera menindak lanjuti laporan dari teman-teman Aliansi Afore Ono Niha, sehingga hal ini tidak memicu terjadinya konflik horizontal antar masyarakat. (Kris)
Related Posts
Dinkes Sumut Beberkan Kendala Penanganan KLB Malaria di Nisel
Polres Nias Limpahkan Laporan Terhadap Anggota DPRD Sumut ke Polda
Kapolres Nisel Pimpin Sertijab Kabag dan Kapolsek Jajaran
Warga Ulu Moro’o Nias Barat Tewas Tertimpa Pohon
Polres Nias Gelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkada Serentak 2024
No Responses