Setahun Berlalu, LP Penggelapan Mobil di Polres Jaksel Terkesan Jalan Ditempat

Setahun Berlalu, LP Penggelapan Mobil di Polres Jaksel Terkesan Jalan Ditempat

TOPNUSANTARA.com – Pasrah. Mungkin hanya itu yang bisa dilakukan Dedi Gunawan (47) warga Jakarta Barat. Betapa tidak, sudah setahun lebih melaporkan kasus penggelapan mobil ke Polres Jakarta Selatan (Jaksel), hingga kini dirinya pun tak kunjung mendapat kejelasan.

Diceritakan Dedi, bahwa dirinya masih terus aktif mencari kelanjutan laporan miliknya. Dirinya juga sudah mendatangi Polda Metro Jaya dan melapor dengan Nomor : TBL/6033/X/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, tertanggal 09 Oktober 2020, namun titik terang tak juga ditemukan.

Setiap kali menanyakan perkembangan kasusnya, Dedi pun hanya mendapat jawaban nanti dan akan kita usahakan. Parahnya, Dedi juga mendapat jawaban sabarlah, bukan hanya kasus kamu yang saya urus. Jawaban serta perilaku tidak simpatik kerap didapat pria yang berprofesi sebagai Guru ini.

“Saya juga sering bertanya pada penyidiknya, Pak Safri mengenai perkembangan laporan saya, namun beliau terkesan diabaikan dan tidak mendapat jawaban pasti,” kesal pria yang juga aktif menjadi khatib Salat Jumat ini.

Dikatakan Dedi, dalam laporan terebut, dirinya juga bekerja sendiri untuk mencarinya, bahkan dirinya sudah memberikan informasi termasuk foto dan KTP dari VU dan TF kedua pelaku penggelapan mobil Kijang Innova B 1952 JB miliknya. Diketahui kedua pelaku merupakan warga Bengkulu dan kini tinggal di Jawa Barat.

“Informasinya mobil saya digadaikan pada Ketua MAC Karang Bahagia Kabupaten Bekasi, informasi tersebut sudah saya teruskan ke pihak kepolisian pada April-Mei 2021 lalu, namun belum ada perkembangan,” ucapnya.

Atas penanganan kasus dugaan penggelapan mobil miliknya yang berlarut-larut itu, Dedi Gunawan yang merupakan anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DKI Jakarta menyampaikan keluhannya kepada Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke.

“Saya minta bantuan PPWI untuk mengusahakan agar mobil saya segera kembali, semoga melalui PPWI, polisi mau bekerja lebih keras lagi dalam mengusut kasus ini. Soalnya saya tidak punya uang, apalagi masa pandemi begini, ditambah saya sering sakit dan perlu perawatan yang membutuhkan banyak biaya, sehingga saya tidak bisa menyediakan dana untuk petugasnya,” keluh Dedi Gunawan kepada Ketum PPWI, beberapa waktu silam.

Merespon hal tersebut, Ketum PPWI mendatangi Polres Jakarta Barat bersama korban Dedi Gunawan dan didampingi beberapa pengurus PPWI lainnya. Hasilnya, Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo tidak bisa ditemui karena tengah dinas luar. Melalui telepon selulernya, Kapolres Ady berjanji akan memberikan atensi terhadap kasus ini.

“Komunikasi saya dengan Kapolres Jakarta Barat tempo hari cukup intens, masih di bulan Ramadhan 2021 lalu. Saya beberapa kali menyampaikan permintaan ke Pak Ady, tolonglah warga itu, kasihan dia sudah sakit-sakitan, mau berobat tidak ada dana, mobil yang biasa bisa dipakai untuk berusaha kini hilang. Kalau ada mobil itu, tentu bisa terbantu juga dia dan keluarganya,” jelas Wilson Lalengke, kepada media ini, Rabu (8/12/2021).

Sehubungan dengan kasus tersebut, Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke mengharapkan agar Kapolres Jakarta Barat benar-benar menepati janjinya untuk memberikan perhatian terhadap pengusutan kasus penggelapan mobil warga. “Kali ini saya minta melalui pemberitaan, karena pesan WA sudah tidak diperhatikan lagi, cobalah berempati dengan korban, segeralah usut kasus ini. Data-data terduga pelaku sudah diberikan ke penyidik. Apakah karena warga ini tidak punya uang, maka kasusnya tidak dapat ditangani dengan serius,” tegas Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu berharap.

Kepada Kapolri, tambah Lalengke, ia berharap kiranya dapat mengevaluasi kinerja bawahannya secara terus-menerus. Jika tidak bisa diharapkan menjalankan tugas kepolisian dengan baik, tidak dapat melayani, melindungi, mengayomi, dan menolong warga, serta menegakkan hukum, sebaiknya anggota tersebut dinon-aktifkan saja.

“Rugi rakyat di negara ini membiayai para oknum polisi seperti itu, namun mereka tidak becus dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa waktu lalu Kapolri mengatakan bahwa jika pimpinan tidak bisa mengatur bawahannya, maka sang pimpinan akan segera dicopot. Warga berharap, itu bukan janji kosong belaka seorang Kapolri,” pungkas lulusan pasca sarjana bidang Etika Terapan dari Universitas Utrecht, Belanda, dan Universitas Linkoping, Swedia ini.

Mungkin karena sudah skeptis terhadap aparat penegak hukum di Polres Jakarta Barat, Dedi Gunawan akhirnya hanya bisa mengirim pesan secara regular ke group-group WA terkait kasus penggelapan mobilnya. Ia berharap melalui cara ini, ada titik terang yang bisa dia dapatkan dalam penyelesaian kasus penggelapan mobilnya.

“Assalammu’alaikum wr. wb… Salam Sehat… Salam Tangguh… Salam Sejahtera untuk kita semua… Maaf Bapak/Ibu/Sdr/i Info Penting!!! Tolong (bagi) yang melihat keberadaan mobil kijang Innova Hitam Metalik Type G Manual Bensin 2005 dengan Plat Nopol B 1952 JB, telah digelapkan oleh sepasang suami-istri Verra Ulansari dan Tommy F dan sudah lapor Polisi setahun yang lalu… namun dengan berdo’a dan ikhtiar selama ini belum mendapatkan hasil… Barangkali Bpk/Ibu/Sdr/i mengetahuinya, silahkan segera hubungi DEDI GUNAWAN di 081283761701…. InsyaAllah berkah…. Aamiiiin,” tulis Dedi Gunawan di beberapa group jejaring pertemanan WhatsApp. (APL/red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan