TOPNUSANTARA.COM : Terkait diperiksanya Jhonny Allen Marbun oleh Mahkamah Partai beberapa waktu lalu membuat H. Drs Amiruddin mantan Ketua DPRD Kota Medan yang juga Caleg DPR RI Dapil Sumut 1 dari Partai Demokrat beberapa waktu lalu angkat bicara.
Drs Amiruddin mengatakan kepada awak media bahwa Jhonny Allen Marbun satu-satunya kader aktif Partai Demokrat yang terseret isu pengambilalihan pimpinan Demokrat. Isu kudeta tersebut membuat Jhoni Allen Marbun kini harus berhadapan dengan Mahkamah Partai Demokrat.
Jhoni Allen disebut sempat hadir dalam pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan Presiden Moeldoko di kamar 2801 Hotel Aston Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Januari 2021 malam. Pertemuan itu diduga dianggap sebagai rentetan upaya kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
“Saya sangat menyayangkan adanya Isu Pemecatan terhadap Jhonny Allen Marbun bahkan sampai di periksa Mahkamah Partai,” katanya, Senin (15/2).
Sambung Drs Amiruddin mengaku dirinya sangat mengetahui sepak terjang Jhonny Allen Marbun, bagaimana Jhonny Allen Marbun membesarkan Partai Demokrat di Sumatera Utara sehingga menghantarkan Jhonny Allen Marbun menjadi Anggota DPR RI dan mempertahankan kursi selama Empat Periode.
“Saya sangat menyayangkan bila Partai Demokrat melakukan Pergantian Antar Waktu ( PAW ) terhadap Jhonny Allen Marbun. PAW tersebut akan membawa dampak negatif bahkan merugikan terhadap Partai Demokrat karena setiap Pemilu Jhonny Allen Marbun sejak 2004 sampai sekarang selalu lolos ke DPR RI dan suara pemilihnya sangat besar,” ungkapnya.
Drs Amiruddin menjelaskan sebenarnya tidak ada Isu Kudeta seperti marak dalam pemberitaan. Jhonny Allen Marbun dan Moeldoko sebenarnya sudah sering bertukar pikiran alias curhat tentang membesar Partai Demokrat ke depan.
“Saya perhatikan selama periodesasi 2014- 2019 kemudian 2019-2024 suara Demokrat terus tergerus dari 22 persen sampai 7 persen saat ini dan bahwa kita ketahui 2024 -2029 KPU merencanakan menaikan electoral threshold ( ambang batas partai ) dari 4 persen menjadi 7 persen, kalaulah dalam hal ini partai di bawah kepemimpinan AHY ini akan sulit dapat tercapai karena keberhasilan PD sebelumya itu adalah kerja keras kader kader senior pendiri partai, maka sangat di sayangkan AHY untuk tidak melibatkan kader senior dalam membesarkan partai,” akunya.
“Saya merasa khawatir di bawah kepemimpinan AHY suara Demokrat di prediksi bukan malah bertambah justru berkurang,” tambahnya.
“Partai Demokrat di bawah Kepemimpinan AHY bisa melakukan koreksi dan mengevaluasi apa yg telah dilakukan setelah periode 2014- 2019 2019 2021, suara dukungan terhadap partai Demokrat terus menurun,” ungkapnya.
AHY sebagai Ketum Demokrat kata Amiruddin harusnya bisa melakukan konsultasi dan konsolidasi yang telah berjuang membesarkan partai di daerah lumbung suara partai Demokrat itu taidaklah hasil kerja pengurus DPP saat ini.
Drs Amiruddin mengharapkan Ketum AHY untuk merefleksi kembali khususnya kepada kader senior sehingga tidak terkesan habis manis sepah dibuang.
“Besarnya partai ini tidak lebih adalah perjuangan yang dilakukan kader kader Demokrat senior sebelum AHY menjadi kader Demokrat,” pungkasnya. (Red)
Related Posts
Dalam Kurun Waktu 6 Bulan, Polisi Selamatkan 1,3 Juta Jiwa Masyarakat Sumut dari Bahaya Narkoba
Cegah Peredaran Narkoba, Lapas Tanjung Gusta Medan Perketat Pengawasan
Bobby Bantah Sumut Rebut Empat Pulau dari Provinsi Aceh
Jual Sabu 1 Kg ke Polisi, Hakim Vonis Obama 14 Tahun Penjara
Kajatisu : Kondisi Jaksa Korban Pembacokan Berangsur Pulih
No Responses