Satpol PP Medan Harus Tanggap Membaca Situasi

Medan, Liputan Sumut – Sebanyak 141 orang personil Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan mengikuti Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan di Markas Kompi A Batalyon Zipur, Jalan Lapangan Golf. Pelatihan yang berlangsung selama 10 hari ini, bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman anggota Satpol PP terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga mampu berperan lebih baik lagi dalam pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Di samping itu pelatihan yang menyungguhkan materi aspek fisik, sikap/mental dan wawasan pengetahuan dilakukan guna menciptakan anggota Satpol PP agar memiliki pengetahuan terhadap proses pengendalian situasi keamanan dan kenyamanan lingkungan, penanganan gangguan kehidupan sosial masyarakat serta penanganan bencana alam.

Penjabat Wali Kota Medan, Drs H Randiman Tarigan MAP yang menutup pelatihan ini, Selasa (22/12/2015), berharap kegiatan tersebut  dapat juga meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) petugas Satpol PP dalam mengemban tugas pengendalian dan kenyamanan lingkungan.

Dijelaskan Randiman, pelatihan ini sangat penting karena Satpol PP merupakan aparat penegak Peraturan Daerah (perda) serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum.Tentunya memiliki perananan yang strategis dalam mengendalikan situasi keamanan dan kenyamanan masyarakat, serta harus mampu menyikapi berbagai persoalan terkait dengan masyarakat serta tanggap membaca situasi yang ada.

“ Di samping itu, Satpol PP juga harus tanggap dan berperan aktif terhadap penanganan bencana alam yang setiap saat bisa saja terjadi, seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir maupun  kebakaran,” kata Randiman.

Untuk itu setelah mengikuti pelatihan ini, Randiman berpesan kepada seleuruh personil Satpol PP agar dapat menerapkan materi yang diperoleh di lingkungan masing-masing. Tidak hanya itu, personil Satpol PP juga harus bisa mengendalikan suasana yang kondusif, damai dan aman serta bebas konflik yang akan menjadi cerminan keseluruhan bahwa Medan merupakan kota yang aman, nyaman dan damai.

Penutupan pelatihan ini turut dihadiri Dandim 0201/BS, Kol Inf Maulana Ridwan SH, Kompol Bravo Asena mewakili Dansat Brimob, Kasatpol PP M Sofian, Mayor Pnb Safaruddin Barus mewakili Danlanud Soewondo, Danki A yon Zipur I/DD, Lettu Czi Soni Ginting, Camat Medan Tuntungan, Gelora Kurnia Putra Ginting serta Muspika Kecamatan Medan Tuntungan.

Kasatpol PP, M Sofian dalam laporannya mengatakan, tujuan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan wawasan dan ketrampilan personil Satpol PP dalam menangani aksi unjuk arasda massa dan pelaksanaan operasi penertiban. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatnya kualitas pelaksanaandan hasil penanganan unjuk rasa massa maupun  pelaksanaan operasi penertiban.

Sofian menjelaskan, pelatihan ini berlangsung 13-22 Desember dengan menghadirikan instruktur yang dikoordinir Kodim 0201/BS, Sat Brimob Poldasu serta Satpol PP Kota Medan. Kemudian menghadirkan narasumber dari akademiasi dan praktisi serta pejabat Komando Dalam Batalyon Daltibum Tranmas Satpol PP Kota Medan.

“ Pelatihan ini diikuti 141 personil  Satpol PP, baik PNS maupun PHL. Hasil dari pelaksanaan ini diharapkan akan menghasilkan tersedianya personil  Satpol PP Kota Medan yang handal dalam fisik, mental, ketrampilan dan wawasan melakukan penanganan aksi unjuk rasa massa dan pelaksanaan oparsi penertiban,” harap Sofian.

Penutupan pelatihan ini diakhiri dengan simulasi penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan personil Satpol PP.  Dalam simulasi tersebut para personil  lebih dulu mengutamakan pendekatan persuasif. Setelah upaya itu gagal, barulah dilakukan penertiban dan terlihat bagaimanan para personil dengan sigap menangani aksi perlawanan dari para pedagang. (kzega)

Related Posts