Medan, Liputan Sumut – Penjabat Wali Kota Medan, Drs H Randiman Tarigan MAP berusaha menimimalisir banjir yang terjadi di seputaran Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari I, Kecamatan Medan Area dan Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar gotong royong selama hampir 12 jam, Sabtu (19/12/2015). Selain membersihkan parit sulang saling dari sampah dan lumpur, juga mengorek gorong-gorong yang selama ini ditengarai sebagai pemicu utama terjadinya banjir.
Sejak menggelar gotong royong, baru kali ini Pj Wali Kota memimpin gotong royong terlama. Bayangkan saja, dimulai pukul 07.00 WIB, gotong royong baru berakhir menjelang Maghrib. Kondisi ini terjadi akibat petugas Dinas Bina Marga sempat kesulitan untuk membersihkan gorong-gorong dari tumpukan sampah dan lumpur yang telah menupuk berpukluih-puluh tahun..
Selain menggunakan alat manual seperti cangkul dan penggaruk, pembersihan gorong-gorong juga dilakukan dengan menggunakan alat berat. Hal ini terjadi akibat lumpur dan sampah sudah berpuluh tahun tak pernah dikorek sehingga sulit dibersihkan. Untuk memudahkan pengorekan, Dinas Bina Marga membongkar bagian tengah jalan berukuran lebih kurang 1 x 1,8 meter.
Namun ‘tangan’ pengorek backhoe tidak bisa masuk, sebab terhalang besi coran penutup permukaan drainase. Semula digunakan mobil derek milik Dinas Bina Marga untuk menarik besi agar putus. Lantaran besi sangat kuat, mobil derek tidak sanggup. Sebagai ganti digunakan gerenda mesin untuk memotong besi.
Kembali gagal, sebab besi terlalu tebal sehingga mesin gerenda tak mampu memotongnya. Solusi terakhir, digunakan mesin las. Upaya ini efektif, besi berhasil diputuskan. Setelah itu ‘tangan’ backhoe dengan leluasa mengorek lumpur dan sampah dari dalam gorong-gorong. Meski sudah banyak lumpur dan sampah dikorek, namun gorong-gorong tetap tersumbat.
Untuk mengatasinya belasan petugas Dinas Bina Marga pun menyelam dalam gorong-gorong. Dengan menggunakan cangkul dan penggaruk mereka pun membersihkan lumpur dan sampah. Di samping itu Dinas Bina Marga juga menggunakan 2 unit truk penyedot lumpur untuk lumpur dan sampah dari dalam gorong-gorong.
Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran pun ikut ambil bagian dalam gotong royong tersebut. Dua orang petugas masuk gorong-gorong dan kemudian ‘menembak’ lumpur dan sampah dengan menggunakan gun air berulangkali. Kerjasama ini akhirnya membuahkan hasil, lumpur dan sampah yang menyumbat akhirnya terbongkar sehingga alir pun melewati gorong-gorongn yang menghubungkan Kelurahan Tegal Sari I dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala I.
Randiman didampingi Kadis Bina Marga, Khairul Syahnan sangat puas. Sebab, sebelumnya sejumlah warga mendatanginya, salah satunya bernama Tahan Yanto Siregar (53). Menurut Tahan, percuma saja jika parit di kiri dan kanan Jalan Denai dikorek jika gorong-gorong tetap tersumbat karena banjir tetap saja terjadi pada saat hujan deras turun.
“ Waktu saya anak-anak, gorong-gorong ini bisa dimasuki naik sepeda dan mejajdi tempat kami bermain-main. Namun sejak pihak PT Telkom memasang kabel melintang, gorong-gorong ini lama kelamaan tersumbat. Sejak tahun 1982, kawasan kami pun kebanjiran sampai saat ini. Sebab, kabel itu menahan sampah dan lumpur sehingga tersumbat,” jelas Tahan.
Pj Wali Kota berjanji akan segera mengatasinya. “Sebelum berhasil mengatasi gorong-gorong yang tersumbat ini, saya tidak akan pulang. Saya ingin gotong royong yang dilakukan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian gotong royong ini tidak akan sia-sia,” ungkap Randiman.
Itu sebabnya Randiman terus memimpin gotong royong mulai sejak pagi sampai menjelang Maghrib. Selama kurun hampir 12 jam gotong royong berlangsung, berpuluh-uluh truk lumpur dan sampah diangkut untuk selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuang Akhir (TPA) Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
Gotong royong ini pun tidak sia-sia, selain berhail melancarkan kembali gorong-gorong yang tersumbat, juga sukses membersihkan parit sulang saling dari tumpukan sampah dan lumpur. Saking bersihnya, kini parit sulang-salign bisa dilalui dengan berjalan kaki. Di samping itu gotong royong juga membuat parit yang selama tersumbat kini mengalir dengan lancar.
Randiman berharap dengan lancarnya kembali air mengalir dalam gorong-gorong dan parit, serta parit suling saling bersih dari sampah dan lumpur, banjir yang selama ini menerpa warga setiap kali hujan deras turun dapat diminimalisir. Untuk itu Randiman minta kepada Kadis Bina Marga, Camat Medan Denai, Medan Area berikut lurah serta camat agar meneruskan gotong royong selama seminggu agar hasilnya klebih maksimal lagi.
“ Saya yakin upaya (gotong royong) yang kita lakukan ini akan memotivasi masyarakat untuk ikut bergotongroyong, minimal mereka mau membersihkan parit di depan rumahnya masing-masing. Di samping itu mereka tidak lagi menjadikan parit sebagai tempat membuang sampah. Jadi mulai sekarang, mari kita jaga kebersilahn lingkungan tempat tinggal kita,” pesan Randiman.
Selama hampir 12 jam gotong royong berlangsung, arus lalu lintas di Jalan Denai sempat terganggu. Meski demikian tak satupun warga maupun pengendara kenderaan bermotor yang protes maupun membunyikan klakson, sebab mereka menyadari kemacetan yang terjadi untuk kenyamanan warga sendiri agar terbebas dari banjir yang selama ini menghantui.
Selain membersihkan parit dan gorong-gorong, gotong royong yang juga melibatkan Dinas Pertamanan ini melakukan pemangkasan pohon. Selain menghindari dahan pohon mengenai kabel listrik, juga mengantisipasi tumbang. Pemotongan dahan pohon ini dipimpin langsung Kadis Pertaman Zulkifli Sitepu. (kzega)
Related Posts
Bendera One Piece Berkibar di Pengadilan Militer I-02 Medan
Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, Pemko Medan Imbau Masyarakat Naikkan Bendera Merah Putih
Ini 8 Nama yang Lulus Seleksi Administrasi Inspektur Kota Medan
Pemko Medan Segera Selesaikan Penerbitan Sertifikat Wakaf Masjid Jamik
Disnaker Kota Medan Buka Lima Paket Pelatihan, Ini Kuota dan Tanggal Pendaftarannya
No Responses