Tekan Angka Pengangguran, DPRD Minta Pemko Medan Permudah Birokrasi Investasi

Tekan Angka Pengangguran, DPRD Minta Pemko Medan Permudah Birokrasi Investasi

Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H Iswanda Nanda Ramli, meminta Pemko Medan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih sehat. Salah satunya dengan mempermudah birokrasi kepada para pengusaha untuk bisa berinvestasi di Kota Medan.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan itu mengatakan, kemudahan birokrasi dan kepastian akan membuat para investor merasa nyaman untuk berinvestasi di Kota Medan.

“Kita ingin lapangan kerja di Kota Medan meningkat signifikan supaya angka pengangguran di Kota Medan bisa turun signifikan. Caranya bagaimana? Tentu dengan mendatangkan para investor. Namun, investor butuh kepastian dan keamanan saat berinvestasi. Itu sebabnya Pemko Medan harus memberikan berbagai kemudahan agar para investor mau berinvestasi di Kota Medan, salah satunya dengan memangkas birokrasi,” ucap pria yang akrab disapa Nanda itu, Selasa (29/7/2025).

Nanda juga menyikapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan adanya peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan di perkotaan.

“Kalau angka pengangguran meningkat, sudah pasti angka kemiskinan juga meningkat, itu pasti berbanding lurus. Untuk itu, lapangan kerja harus diperluas supaya angka pengangguran dan kemiskinan bisa menurun. Menumbuhkan investasi adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja,” ungkapnya.

Dijelaskannya, tren peningkatan angka pengangguran memang sedang terjadi, meski Pemko Medan belum merilis data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di tahun 2025.

“Tapi kita bisa melihat dari banyaknya pengaduan warga di PHK serta aduan yang kami terima di Komisi II DPRD Medan. Ini harus menjadi perhatian, sebab itu salah satu barometer bahwa saat ini angka pengangguran di Kota Medan sedang terus bertambah,” jelasnya.

Tak hanya mencari investor, Nanda juga meminta Pemko Medan fokus memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat, khususnya yang berstatus pencari kerja.

“Kemarin kita sempat tanya kepada Disnaker Medan, katanya anggaran untuk pelatihan-pelatihan kerja itu banyak dipangkas karena efisiensi. Padahal di tengah maraknya PHK seperti saat ini, Pemko Medan harusnya meningkatkan anggaran untuk pelatihan kerja,” tegasnya.

Menurut Nanda, pelatihan kerja bukan hanya bertujuan untuk memberikan skill kepada pencari kerja agar siap untuk dipekerjakan. Akan tetapi, pelatihan kerja juga sangat penting untuk menyiapkan para wirausaha baru.

“Para wirausaha baru ini nantinya bisa membuat usaha dalam skala kecil. Saat usahanya sudah berkembang, dia justru dapat membuka lapangan kerja bagi para pencari kerja,” bebernya. (red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan