Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang Kota Padang Sidempuan, Kamis (19/9/24) sekira pukul 23.14 WIB. Gempa tersebut dipastikan tidak ada kaitannya dengan megathrust.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.
“Tidak ada kaitannya dengan megathrust, ya,” katanya, Jumat (20/9/24) malam.
Daryono menjelaskan, titik pusat gempa tersebut, sesuai hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter magnitudo 5,2.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,81° LU dan 98,72° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada 87 km barat daya Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara di kedalaman 82 km,” jelasnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, diterangkan Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo–Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik atau oblique thrust fault. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” terangnya.
Gempa ini, lanjutnya, berdampak dan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah Gunung Sitoli dan Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan skala intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbau Daryono. (red/02)
Related Posts
Jual Sabu 1 Kg ke Polisi, Hakim Vonis Obama 14 Tahun Penjara
Pengadilan Tinggi Riau Perintahkan Agar Mantan Kades Seberida Segera Ditahan
Dirkrimum Poldasu Diganti, Kombes Sumaryono Ditarik ke Mabes Polri
Wakil Ketua PN Medan Bakal Jadi Hakim Tinggi PT Makassar
4 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan Polisi di Sumut
No Responses