Sepekan Ini, Pasar Keuangan Berpeluang Bergerak Sideways

Kinerja bursa saham di Asia pada perdagangan akhir pekan kemarin ditransaksikan dalam teritori negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri memasuki musim liburan yang membuat dua hari perdagangan pasar saham ditutup.

Sepekan kedepan, minimnya agenda ekonomi akan membuat pasar keuangan lebih banyak mengandalkan faktor teknikal.

Dijabarkan Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, ada tiga agenda ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Ada data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) pertumbuhan ekonomi AS ditambah dengan data inflasi konsumen pada akhir bulan nanti.

“Sehingga IHSG dan kinerja Rupiah berpeluang bergerak sideways, sampai nantinya data ekonomi tersebut dirilis. Pelaku pasar akan lebih banyak mengambil posisi wait and see jelang rilis kedua data tersebut,” kata Gunawan, Senin (27/5/24).

Ia menyebut, pada perdagangan pagi ini sejumlah bursa di Asia diperdagangkan di teritori positif. Namun, IHSG dibuka melemah tipis di level 7.219. IHSG pada perdagangan hari ini masih berpeluang untuk menguat meskipun sejauh ini masih berkonsolidasi dikisaran 7.200.

“Jadi, IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.180 hingga 7.230 selama sesi perdagangan berlangsung,” imbuhnya.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di level 16.045 per US Dolar pada sesi pembukaan perdagangan. Rupiah sendiri diproyeksikan juga akan bergerak sideways dalam rentang 15.970 hingga 16.050 pada perdagangan hari ini. Sementara itu, harga emas masih terpantau bertahan dikisaran $2.340, setelah mengalami penurunan tajam di pekan lalu.

“Minimnya sentimen pasar keuangan, ditambah dengan spekulasi terakhir yang cenderung menggiring kemungkinan kebijakan The FED mempertahankan suku bunga. Membuat pasar keuangan secara keseluruhan berada dalam ketidakpastian,” bebernya. (red/02)

Related Posts