Menurut Pengamat Ekonomi UINSU, Sunarji Harahap beras dan gula yang mengalami kenanikan Harga Eceran Tertinggi (HET), diduga karena adanya penimbunan yang menyebabkan kelangkaan gula dan beras. Pertanggal 5 April 2024, HET Gula yang sebelumnya Rp16.000/ Kg kini naik hingga Rp17.500.
Sunarji Harahap mengatakan bahwa adanya keterbatasan produksi dalam negeri sehingga terjadi kelangkaan.
“Untuk kelangkaan bisa disebabkan penimbunan gula dan juga produksi dalam negeri yang terbatas sehingga menyebabkan kelangkaan,” katanya, Jumat (3/5/24).
Menurutnya, pemerintah menaikkan HET tersebut karena ingin menyesuaikan harga pasaran yang naik.
“Agar peritel dapat terus menyediakan bahan pokok guna mencegah kekosongan atau kelangkaan di gerai-gerai ritel modern sehingga tersedia bagi masyarakat untuk mengkonsumsinya,” jelasnya.
Selain itu, Sunarji mengatakan pemerintah juga akan bekerjasama dengan Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mengupayakan menurunkan harga gula.
“Caranya dengan meningkatkan produksi dalam negeri apalagi sebentar lagi musim giling tebu dan mengatur para pemain besar produsen gula. Kenaikan ini dipengaruhi oleh harga gula di pasar global yang tinggi dan anjloknya kuras Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta adanya geopolitik saat ini,” tutupnya. (red/02)
Related Posts

Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan, Polda Tunggu Hasil Gelar Perkara Tentukan Status Megawati Zebua Anggota DPRD Sumut

3 Aliansi Kota Tanjungbalai Minta Majelis Hakim Hukum Seberat-Beratnya Rahmadi Terduga Bandar Narkoba

Cipayung Plus Kota Medan Akan Gelar Aksi Unras di Kantor Kanwil DJP Sumut I

Kejatisu Periksa 40 Saksi Soal Kasus Dugaan Korupsi Citraland Pekan Ini

Sikap Tegas Kapolda Sumut Ditunggu, BR Penerima Uang Casis Bintara Masih Bebas Berkeliaran

No Responses