TOPNUSANTARA.com – Sudah sepekan lebih harga cabai merah semakin naik di Kota Medan. Hari ini harga komoditas ini sudah tembus Rp90.000 per kg dari harga lima hari lalu yang masih Rp68.000 per kg.
Harga ini menjadi harga tertinggi di tahun 2022. Kenaikan ini masih dengan alasan stok yang minim atau kekurangan stok di daerah sentra salah satunya dari Pulau Jawa.
Sadrak salah satu pedagang cabai merah di Pusat Pasar Medan mengatakan, akibat mahalnya harga cabai merah ini biasanya Ia mengambil stok hingga 50 kg kini turun hanya Rp10 kg saja.
“Mahal gini gak berani kita ambil banyak seperti biasa. Ini aja takut-takut kami ambil 10 kg. Susah jualnya karena untuk modal aja udah mahal Rp86.000 per kg,” keluh Sadrak, Senin (13/6/2022).
Menurutnya harga ini semakin mahal karena stok biasanya dari Pulau Jawa membanjiri. Namun karena disana juga tak ada panen berimbas juga di Sumut.
“Biasanya kan banyak dari Jawa yang sering disebut cabai kotak, tapi sekarang lagi susah. Makanya harga mahal. Sebab petani kita di sini mengirim juga ke luar Sumut,” ungkap Sadrak yang mengaku mengambil cabai di Pasar MMCT Pancing ini.
Selain cabai merah, komoditi lainnya juga ikutan naik seperti harga cabai rawit hingga Rp52.000 per kg. Bawang merag juga sudah Rp52.000 per kg. Komoditi yang turun yakni bawang putih Rp17.000 per kg dan harga tomat yang masih sama Rp10.000 per kg.
Kenaikan harga cabai merah yang tak terkendali ini tak hanya dikeluhkan oleh pedagang. Emak-emak juga di Medan mengeluhkan mahalnya harga perbumbuan dapur ini.
“Cabai, bawang, tomat kan jadi kunci untuk bumbu masakan. Kalo gak ada itu ya kurang sedaplah masakan di rumah. Herannya setiap hari naik terus harga cabai merah ini ditambah sekarang bukan hanya cabai aja yang mahal semua mahal kayak telur, ikan, dan sayuran,” ujar Elma salah satu warga Medan.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menanggapi kenaikan harga cabai merah di bulan Juni ini maka inflasi diperkirakan masih akan terus melanjutkan tren kenaikannya.
“Bahkan bukan tidak mungkin di Sumut inflasinya pada bulan Juni ini akan lebih tinggi dari bulan Mei yang sebesar 0,74%. Harga cabai merah maupun cabai rawit di bulan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” jelas Dosen UISU itu.
Menurutnya alasan dari kenaikan harga cabai merah ini adalah pertama karena musim tanam yang baru di mulai di bulan Juni ini terutama sejumlah pusat produksi cabai di Sumut baru melakukan penanaman dan diperkriakan baru memasuki musim panen pada awal September atau akhir Agustus mendatang.
Kedua kekuatiran terkait dengan kemungkinan penyesuaian harga atau pengendalian distribusi BBM yang bisa membuat ongkos transportasi menjadi lebih mahal. Ini juga bisa mendongkrak kenaikan harga cabai akibat kenaikan biaya transportasi. Selanjutnya kemungkinan kenaikan harga pupuk maupun pestisida seiring dengan perang yang berpeluang kembali mendongkrak harga biaya saprodi (sarana produksi).
“Sehingga kalau di bulan Juni ini saja sudah ada kenaikan harga daging dan telur ayam, bawang merah, cabai merah, cabai rawit serta kenaikan harga tiket pesawat. Bukan tidak mungkin inflasi di Sumut bisa mennyentuh 3,5% di bulan Juni,” pungkas Gunawan. (r)
Related Posts

Diduga Terlibat Kasus Penganiayaan, Polda Tunggu Hasil Gelar Perkara Tentukan Status Megawati Zebua Anggota DPRD Sumut

3 Aliansi Kota Tanjungbalai Minta Majelis Hakim Hukum Seberat-Beratnya Rahmadi Terduga Bandar Narkoba

Cipayung Plus Kota Medan Akan Gelar Aksi Unras di Kantor Kanwil DJP Sumut I

Kejatisu Periksa 40 Saksi Soal Kasus Dugaan Korupsi Citraland Pekan Ini

Sikap Tegas Kapolda Sumut Ditunggu, BR Penerima Uang Casis Bintara Masih Bebas Berkeliaran

No Responses