TOPNUSANTARA.com – Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu program prioritas yang telah ditetapkan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Terbukti, salah satu kebijakan Bobby dengan mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar bagi produk pelaku UMKM di bidang kuliner.
Selain itu, Bobby juga menjadikan Pemko Medan sebagai market pertama pelaku UMKM khususnya usaha konveksi sepatu.
Sejalan dengan komitmen tersebut, Dinas Perindustrian Kota Medan langsung bergerak. Berkolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perindustrian kini sudah melakukan pendampingan dan memfasilitasi 28 Industri Kecil Menengah (IKM) khusus menjahit dalam penertiban Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Hal ini kita lakukan agar setelah mereka memiliki NIB maka akan mempermudah untuk mendapatkan legalitas atau izin resmi, peluang untuk mendapatkan pelatihan bahkan fasilitas pembiayaan dari Perbankan,” kata Kadis Perindustrian Parlindungan Nasution, Minggu (29/5/22).
Parkindungan mengungkapkan, NIB yang diberikan kepada pelaku industri tersebut merupakan langkah awal untuk mereka berkembang dan bangkit. Sebab, selama ini mereka enggan mengurus perizinan dikarenakan tidak percaya diri terhadap usaha yang dijalaninya.
“Kita juga memberikan motivasi, bahwa produk yang mereka hasilkan memiliki kualitas yang tidak kalah saing dengan produksi lokal maupun Impor. Rencananya, produk mereka akan kita masukkan ke dalam e-Katalog Pemko Medan,” ujarnya.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya juga telah membelanjakan anggarannya untuk membeli sepatu dan baju jahitan pelaku UMKM atau pelaku industri kecil. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Pusat yakni Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Agar pelaku industri ini dapat berkembang dan maju, kita sendiri dulu yang membelinya. Kita juga telah membelanjakan anggaran yang ada untuk membeli kebutuhan pegawai, baik itu sepatu maupun baju tenun hasil jahitan para pelaku UMKM,” jelasnya.
Parlindungan juga mengimbau kepada pelaku UMKM yang belum memiliki dan ingin mengurus NIB dapat datang langsung ke Dinas Perindustrian agar dilakukan pendampingan dan fasilitasi NIB tersebut terbit.
“Sesuai arahan Pak Wali, seluruh pelaku UMKM agar dapat masuk ke e-Katalog. Jika sudah masuk, maka peluang mereka untuk berkembang dan maju sangat besar, mengingat jumlah pegawai di Pemko Medan yang begitu besar,” ungkapnya.
Lanjutnya, pihaknya juga akan menggelar sejumlah pelatihan bagi para pelaku UMKM baik itu pemula maupun yang sudah berjalan. “Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka dalam berusaha,” tandasnya. (r)
No Responses