Momen Idulfitri 2022, Perputaran Uang di Sumut Lebih Baik Dibandingkan Tahun Lalu

Momen Idulfitri 2022, Perputaran Uang di Sumut Lebih Baik Dibandingkan Tahun Lalu

TOPNUSANTARA.com – Perputaran uang selama Ramadhan dan Idulfitri 1443 Hijriah/2022 sangat berpeluang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).

Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut mengatakan, kemacetan parah ke arah objek wisata Berastagi atau tujuan wisata lain seperti Danau Toba, dan kepadatan pengunjung kesejumlah destinasi wisata lainnya, menjadi gambaran bahwa ekonomi Sumut tengah berputar lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

“Ditambah lagi tidak ada penyekatan ataupun pembatasan kegiatan masyarakat di tahun ini. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut juga sebelumnya menyatakan bahwa akan menyediakan uang sebesar Rp5,2 trilyun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idulfitri. Dengan angka sebesar itu saja saya melihat ekonomi Sumut di kuartal kedua 2022 tahun ini bisa digenjot hingga 7%,” kata Dosen UISU ini, Sabtu (7/5/2022).

Disebutkannya, bila mengacu kepada jumlah penduduk Sumut yang beragama Islam ada sekitar 10 juta jiwa dan semua merayakan Idulfitri. Jika pengeluaran rata-rata selama perayaan Idul Fitri berkisar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per orang, maka akan ada sekitar uang sebanyak Rp5 triliun yang dibelanjakan.

“Uang tersebut bisa mengalir ke banyak sektor usaha seperti pariwisata, makan dan minuman, transportasi, dan masih banyak lagi tentunya. Jumlah tersebut belum mempertimbangkan warga non muslim di wilayah Sumut yang memanfaatkan liburan panjang tahun ini untuk berwisata. Artinya, masih akan ada lebih banyak lagi kantong-kantong uang yang siap dibelanjakan di Sumut,” jelas Gunawan.

Selain itu, kata Gunawan, distribusi kekayaan juga akan mengalir ke wilayah-wilayah atau daerah yang ada di luar pusat bisnis seperti Kota Medan. Hal tersebut bisa dilihat dari mobilitas warga di sejumlah wilayah di luar Kota Medan yang mengalami peningkatan tajam selama Idulfitri.

Kepadatan pengendara ditambah kemacetan yang tidak biasa di sejumlah titik keramaian di luar Kota Medan menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi di luar wilayah Medan turut bergeliat.

“Saya yakin Idulfitri tahun ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Sayangnya Idulfitri tahun ini belum didukung sepenuhnya oleh pemulihan ekonomi masyarakat. Ditambah lagi ada lompatan laju tekanan inflasi Sumut belakangan ini,” imbuhnya.

Disisi lain, peningkatan harga komoditas dunia khususnya Crude Palm Oil (CPO) belakangan ini juga turut menjadi pemicu membaiknya daya beli masyarakat khususnya dikalangan petani, dan pelaku usaha sawit. Meskipun menjelang Idulfitri harga sempat anjlok.

“Namun, saya yakin hal tersebut hanya berlangsung sesaat,” pungkasnya. (r)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan