TOPNUSANTARA.com – Kota Medan kembali banjir, Kamis (10/3/22) kemarin. Hal itu terjadi usai hujan deras turun semalaman serta meluapnya Sungai Deli dan sungai lainnya di Kota Medan. Tak ayal, Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II kembali menjadi sorotan.
Pasalnya, hingga saat ini kondisi normalisasi sungai-sungai di Kota Medan masih cukup jauh dari harapan. Khususnya Sungai Deli, kerap kali tak mampu lagi menampung debit air hujan yang tinggi sehingga membuat sungai meluap.
Melihat itu, Anggota Komisi IV DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution pun meminta BWS Sumatera II untuk segera bergerak cepat dalam menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan. Apalagi, normalisasi sungai telah disepakati oleh BWSS dalam beberapa kali pertemuan dan rapat khusus mereka dengan Pemko Medan.
“Kamis kemarin merupakan banjir yang kesekian kalinya akibat sungai yang meluap. Kondisi sungai-sungai di Kota Medan memang sudah sangat memprihatinkan, karena kondisinya yang semakin hari semakin dangkal dan menyempit. Saya rasa BWSS tau soal itu, namun kita sayangkan belum ada gerak cepat dalam mengatasi masalah ini,” kata Dedy, Minggu (13/3/22).
Dikatakan Dedy, saat ini Pemko Medan sedang terus melakukan normalisasi drainase, mulai dari pengorekan hingga pembangunan drainase. Namun pada akhirnya air dari drainase akan mengalir ke sungai, sedangkan kondisi sungai masih belum siap menampung debit air yang besar dari drainase ketika hujan turun.
“Pemko Medan tidak bisa sendirian menyelesaikan masalah banjir ini, semua pihak harus ikut mendukung, salah satunya BWSS. Kalau begini terus, jangan harap program Medan Tajir (Tanpa Banjir) bisa terealisasi,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Dedy mendorong BWSS untuk terlebih dahulu melakukan pengorekan sungai yang mengalami pendangkalan ataupun sedimentasi.
“Lalu BWSS bisa bergerak lebih jauh dengan menertibkan bantaran sungai untuk kembali melebarkan sungai dan sempadannya,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Dedy, Dinas PU Kota Medan juga harus terus memperhatikan kondisi pembangunan drainase di Kota Medan yang saat ini dilakukan dengan menggunakan U-Ditch.
“U-Ditch ini punya kelebihan lebih cepat dalam proses pengerjaannya. Akan tetapi bila tidak dikerjakan oleh kontraktor yang mumpuni, ini akan kacau balau dan kita khawatirkan U-Ditch tidak bekerja dengan maksimal dalam mengalirkan air,” ungkapnya.
Dedy pun meminta setiap pihak untuk sama-sama bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah banjir di Kota Medan. Tak cuma Pemko Medan dan BWSS, para pekerja kontraktor juga punya kewajiban dalam mengerjakan pekerjaannya sesuatu SOP dengan hasil terbaik.
“Ini sebenarnya lebih kepada rasa tanggungjawab. BWSS juga kita minta untuk terpanggil rasa tanggungjawabnya dalam menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Medan,” pungkasnya. (r)
Related Posts
Agustinus Zega Resmi Dilantik Anggota DPRD Sumut
DPRD Medan Minta Pihak Sekolah Tiadakan Biaya Tambahan yang Beratkan Orang Tua Siswa
PT KAL Tak Punya Izin IPAL, Dewan : Hentikan Operasional
DPRD Harap Pemko Fokus Selesaikan Permasalahan di Medan Utara
Komisi IV DPRD Medan Apresiasi Gercep Dishub Perbaiki LPJU
No Responses