Walikota Medan Resmikan E-Parking di 22 Titik Kota Medan

Walikota Medan Resmikan E-Parking di 22 Titik Kota Medan

TOPNUSANTARA.COM – Wali Kota Medan Bobby Nasution meresmikan E-Parking yang akan diterapkan pada 22 titik parkir pada 18 ruas jalan dan 8 kawasan di Jl Zainul Arifin, Senin (18/10/2021). Dengan diresmikannya E-Parking ini diharapkan selain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dapat meningkatkan pelayanan di sektor parkir tepi jalan.

Peresmian E-Parking ini ditandai dengan pemukulan gong dan gordang sembilan oleh Wali Kota Medan didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, Soekowardojo, Pangkosek Hanudnas III dan unsur Forkopimda Kota Medan. Selain itu peresmian juga ditandai dengan pembayaran secara simbolis E-Parking oleh Wali Kota Medan kepada petugas juru parkir (jukir).

Dijelaskan Bobby, penggunaan elektronik pada pengutipan biaya parkir ini bisa mendapatkan banyak manfaat, minimal 3 manfaat yang didapatkan yakni pertama memudahkan mengikuti pergerakan masyarakat Kota Medan. Artinya dalam penerapan E-Parking ini tidak hanya membayar biaya saja tetapi dalam aplikasi tersebut bisa menerima saran dan masukan bagaimana pelayanan di sebuah wilayah parkirnya. Apakah petugas parkirnya atau jumlah uang parkirnya yang menjadi masukan untuk Pemko Medan.

“Aplikasi ini lengkap dengan nama jukirnya. Seperti ojek online langsung bisa dikomen dan dikasi bintang dalam aplikasi ini. Hal ini tentunya karena banyak keluhan masyarakat terkait jukir ninja di Kota Medan yang datang tak terlihat pulangnya baru nampak. Masuk gak nampak kita parkir sendiri pas ngutip uang parkir lari-lari dari ujung ke ujung,” jelas Bobby.

Menurut Bobby, sistem E-Parking merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan PAD. Artinya E-Parking ini menciptakan adanya transparansi bagi masukan daerah yang selama ini masih banyak kurang. Diakui Bobby Nasution dirinya juga tidak tahu bagaimana pendapatan parkir dari satu ruas jalan di Kota Medan. Sehingga nanti seluruh masyarakat Kota Medan wajib tahu berapa pendapatan parkir dalam satu ruas jalan lebih termonitoring.

“Maka dengan peningkatan PAD ini diharapkan bisa membuat PAD lebih baik lagi dan tidak ada kebocoran khususnya di sektor parkir. Namun harus ditingkatkan juga pelayanan kita,” ungkap Bobby Nasution sembari meminta Dinas Perhubungan agar pelayanan ini harus memberikan yang terbaik agar tidak ada jukir ninja.

Lanjutnya, sebelum meresmikan E-Parking dirinya telah menemui sejumlah jukir yang sempat menolak E-Parking dan menjelaskan kepada mereka bahwa E-Parking yang yang dilaksanakan Kota Medan bukan untuk pengelolaan parkir, melainkan untuk pengutipan biaya parkir saja.

“Oleh karena itu kami ungkapkan seluruh jukir yang ada di Kota Medan tetap kita ajak bergabung dalam penerapan E-Parking ini. Karena sistem pembayaran kepada masyarakat yang tetap melibatkan petugas parkir jadi bukan seperti saat masuk tol yang mengunakan alat saja atau juga dengan masuk mall yang tidak menggunakan lagi petugasnya. Kita masih gunakan jukir untuk pengutipan parkir ke masyarakat,” terang Bobby.

Masih Bobby, dalam E-Parking ini petugas jukir dilindungi dalam jaminan sosial baik BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Sebab jukir memiliki risiko pekerjaan yang sangat tinggi baik itu suasana kerja atau iklim kerjanya.

“Kami menanggung kepastian kesehatan dan pekerjaannya. Selain itu juga mereka tetap menerima pendapatan per bulan dan pendapatan per hari itu 20%. Tentunya skema tersebut masih akan terus dilakukan perbaikan,” pungkas Bobby.

Sementara Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menjelaskan bahwa penerapan E-Parking di 22 titik ini tetap akan memprioritaskan jukir yang ada selama ini. Namun para jukir tersebut harus mengikuti SOP dari digitalisasi yang diterapkan dalam sistem pembayaran parkir non tunai.

“Seluruh jukir akan kita prioritaskan sepanjang mereka mengikuti aturan SOP dari Digitalisasi E-Parking,” jelas Iswar.

Adapun 22 titik jalan yang diterapkan E-Parking adalah Jl Zainul Arifin mulai simpang Jl P Diponegoro sampai simpang Jl S Parman. Kemudian Jl Setia Budi mulai simpang Jl Sunggal sampai simpang Jl Dr Mansyur. Lalu Jl Irian Barat mulai dari simpang Jl MT Haryono sampai simpang Jl Veteran.

Kemudian Jl HM Yamin sampai simpang Jl Veteran, Jl Pemuda mulai dari simpang Jl Pandu sampai simpang Jl Palang Merah. Jl Pemuda Baru 1, Jl Pemuda Baru II, Jl Pemuda Baru III. Jl Cirebon mulai dari simpang Jl MT Haryono sampai simpang Jl Pandu. Selain itu, kawasan Pasar Baru yakni, Jl Palangkaraya, Jl Palangkaraya Baru, Jl Bandung, Jl Jember, Jl Bogor, Jl Kotanopan I, Jl Kotanopan II, Jl Pakantan dan Jl Barus. (R)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan