Di Tolak Surat Aksi Demo, Rahmadsyah : Ada Apa Ini Semua Pak Kapolrestabes Medan?

Di Tolak Surat Aksi Demo, Rahmadsyah : Ada Apa Ini Semua Pak Kapolrestabes Medan?

MEDAN | TOPNUSANTARA.COM :

Forum masyarakat yang terdampak pembangunan RS PT Regina Mandiri pada Rabu (10/3) memasukkan surat aksi demo ke Polrestabes Medan. Namun sayangnya saat memasukkan surat tersebut ditolak pihak Polrestabes Medan. Menurut koordinator lapangan aksi demo, Rahmadsyah alasan pihak Polrestabes Medan menolak diadakan pada Jumat mendatang, sesuai arahan Kapolrestabes pada Jumat tidak boleh ada demo lantaran sudah dibatasi jumlahnya dampak massa pandemi Covid-19 ini sesuai instruksi Gubernur.

Koordinator lapangan aksi demo atas warga yang terdampak pada pembangunan RS PT Regina Mandiri Husada Rahmadsyah mengatakan sangat menyesalkan dengan jawaban yang diberikan pihak Intelkam Polrestabes Medan. Apa yang menjadi harapan warga selama ini untuk mengeluarkan aspirasi atas dampak pembangunan tersebut tertunda.

“Saya sangat menyesalkan sekali surat yang kami masukkan ke Polrestabes Medan ini ditolak untuk aksi demo pada hari Jumat ini dengan alasan pandemi jadi ada pembatasan aksi dimana pihak Intelkam Polrestabes Medan mengatakan di hari Jumat sudah ada 10 aksi demo di Medan,” katanya, Rabu (10/3).

Rahmadsyah menerangkan dirinya sempat mempertanyakan kepada salah satu petugas di Intelkam Polrestabes Medan atas data aksi demo pada Jumat (12/3) mendatang.

“Petugas Intelkam saat saya tanya datanya, mereka tidak dapat menunjukkan, kalau ditunjukkan data jumlah aksi untuk Jumat mendatangkan kami jadi paham,” ungkapnya.

“Ada apa ini semua bapak Kapolrestabes Medan?, Kami hanya ingin menggelar aksi demo sebagai bentuk rasa kekecewaan kami terhadap RS PT Regina Mandiri Husada yang selama ini warga sudah menderita akibat dampak pembangunan tersebut,” imbuhnya.

Kepada Kapolrestabes Medan sambung Rahmadsyah, warga Lingkungan IV dan V Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun sudah sangat menderita akibat dampak pembangunan tersebut.

“Kenyamanan warga sangat terganggu akibat dari kebisingan aktifitas pembangunan tersebut, crane nya yang mengitari atap rumah warga kerap kali menghantui hingga muncul rasa ketakutan warga, karena tidak ada yang bisa menjamin apakah crane tersebut tidak terjadi apa-apa, di negara Arab Saudi saja pernah terjadi crane nya jatuh padahal negara tersebut adalah negara maju dengan tekhnologi yang serba canggih,” bebernya.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat dikonfirmasi via WhatsApp hingga berita ini diterbitkan belum memberikan balasan.

Sementara disisi yang berbeda, anggota DPRD Medan Dedi Aksyari menyatakan dengan tegas Minggu depan akan memanggil pihak RS PT Regina Mandiri Husada dengan warga yang terdampak pada pembangunan tersebut.

Hal ini dibuktikan dari surat yang sudah diterima oleh forum masyarakat yang terdampak atas pembangunan RS PT Regina Mandiri Husada pada Rabu (10/3).

Dedi Aksyari kepada wartawan dengan tegas mengatakan pihaknya akan memanggil RS PT Regina Mandiri Husada dan warga yang terdampak.

“Kita akan memanggil keduanya untuk mendengarkan permasalahan yang sedang terjadi di Rapat Dengar Pendapat,” katanya.

Sambung Dedi menjelaskan di RDP tersebut, ia berharap agar ada solusi antara warga dengan RS PT Regina Mandiri Husada,” pungkasnya. (Red)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan