TOPNUSANTARA.COM : Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dan lebih terbuka untuk memahami adat budaya orang lain.
“Mari kita saling menghormati, menghargai, dan tetap komitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa dengan tetap menjaga kerukunan. Mari kita lebih terbuka dengan memahami adat budaya orang lain. Doktrin Pancasila harus kita jaga, kita implementasikan dalam menjaga perdamaian dan persatuan,” katanya.
“Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang utama adalah mari kita bangun komunikasi yang konstruktif dalam merajut kebhinekaan dan menolak rasisme, agar kita dapat terus membangun Negara Indonesia yang kita cintai bersama ini,” imbuhnya.
Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber pada acara Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) bertema “Merajut Kebhinekaan, Menolak Rasisme”, Senin (1/2/2021) lalu di Hotel Swiss Bell, Manokwari, Papua Barat.
Dalam acara itu diikuti oleh Muspida Provinsi Papua Barat, para kepala suku, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Papua Barat.
Pangdam lebih lanjut mengatakan, berbagai macam cobaan dan tantangan terhadap bangsa Indonesia, dari mulai permasalahan suku, agama, ras, dan golongan.
“Serta propaganda dan provokasi adu domba, merupakan modus-modus dari zaman penjajahan dahulu yang hingga di era modern zaman Kemerdekaan NKRI masih menjadi masalah di Indonesia, sesama anak bangsa terus diadu domba dan kita tidak sadar hal itu,” ungkapnya.
“Manusia adalah makhluk sosial, apapun bentuknya. Kita butuh berinteraksi, bekerja sama, saling membutuhkan dan lain sebagainya. Makhluk sosial merupakan gabungan manusia yang selalu berinteraksi,” tambahnya.
Namun demikian sambung Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dalam berinteraksi terkadang bisa terjadi konflik atau perpecahan, apabila interaksi tersebut tidak diikuti dengan sikap saling menghargai dan memahami.
Menyoal tentang kebinekaan, dirinya mengajak para tokoh dan _stakeholder_ untuk dapat memberi contoh, panutan sekaligus mengajak warga masyarakat untuk menjadikan keberagaman perbedaan, baik suku, ras, agama, dan golongan sebagai potensi, kekuatan, dan kekayaan, bukan malah sebaliknya menjadi konflik.
“Sebagai tokoh, _stakeholder_ atau pun pemimpin, kita harus bisa menciptakan kedamaian di tanah Papua Barat ini. Puji Tuhan, saya perhatikan masyarakat Papua Barat mulai dewasa dalam menyikapi permasalahan walaupun masih ada riak-riak orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk mengganggu kedamaian di tanah Papua tercinta ini,” ucap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
“Negara Indonesia adalah negara yang heterogen, dan sampai detik ini, 75 tahun kita merdeka, kita masih bisa bersatu dan ini karena kerja keras kita semua masyarakat Indonesia dan juga tuntunan serta ridho Tuhan Yang Kuasa. Jadi sekali lagi, mari kita terus ciptakan kedamaian untuk membangun Indonesia,” tambahnya.
Di bagian lain Mayjen I Nyoman Cantiasa berjanji akan terus berjuang untuk masyarakat Papua Barat, salah satunya dengan konsisten mengawal jalannya Program 1000 Bintara TNI AD yang dihasilkan melalui jalur Otsus. Karena hal itu merupakan sudah perintah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), maka harus sukses. Mereka nantinya akan membangun tanah Papua ini sebagai Babinsa di Koramil-Koramil di jajaran Kodam XVIII/Kasuari.
“Saya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari akan berusaha bekerja keras dan bermanfaat buat tanah Papua Barat ini. Maka ketika ada program 1000 Bintara Otsus, saya berjuang mati-matian agar sukses, aspirasi masyarakat harus dapat, bagaimana keadilan bisa saya jaga, bahwa setiap kabupaten harus ada perwakilannya,” ucapnya.
Putra-putra terbaik Papua kata Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa harus masuk jadi TNI sehingga anak-anak generasi muda Papua Barat semua terlibat, jangan ada yang merasa tidak ikut dalam membangun Indonesia ini.
“Intinya, sebagai tokoh dan pemimpin kita harus memiliki Integritas, bisa menciptakan kedamaian. Kita juga harus bisa melanjutkan tongkat estafet (kepemimpinan), menyiapkan sumber daya (SDM), serta mampu merajut dan menguatkan kebinekaan jangan sampai pecah,” pungkasnya. (Red)
Related Posts
Jual Sabu 1 Kg ke Polisi, Hakim Vonis Obama 14 Tahun Penjara
Pengadilan Tinggi Riau Perintahkan Agar Mantan Kades Seberida Segera Ditahan
Dirkrimum Poldasu Diganti, Kombes Sumaryono Ditarik ke Mabes Polri
Wakil Ketua PN Medan Bakal Jadi Hakim Tinggi PT Makassar
4 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan Polisi di Sumut
No Responses