Menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, Ramadhan Berikan Tips Pentingnya Ikhlas Dalam Beramal

Menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, Ramadhan Berikan Tips Pentingnya Ikhlas Dalam Beramal

TOPNUSANTARA.COM – H. Ramadhan, ST, MM mengatakan bahwa hari terakhir pada kalender Hijriyah tahun 2020 1442 H besok, Kamis 20 Agustus 2020 merupakan momen bagi umat Islam menyambut tahun baru Islam 1442 H.

Menurut kalender hijriyah, 1 Muharram 1442 H jatuh pada hari Kamis, 20 Agustus 2020. Dengan demikian, 1 Muharram diawali pada waktu Rabu Magrib, 19 Agustus 2020.

Ramadhan menyebutkan, kali ini saya hanya ingin mengingatkan sesama Muslim agar dalam kajiannya mengulas tips untuk selalu tenang dan bahagia setelah beramal. Menurutnya, perkara paling dasar adalah mengikhlaskan diri kepada Allah sebagai syarat utama diterimanya amal ibadah.

“Ikhlas merupakan amalan hati yang perlu mendapatkan perhatian khusus secara mendalam dan dilakukan secara terus-menerus. Baik ketika sedang beramal, sedang beramal maupun ketika sudah beramal. Hal ini dilakukan agar amalan yang dilakukan bernilai di hadapan Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya “Padahal mereka tidak disuruh selang menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,” ucapnya kepada topnusantara.com Via WhatsApp, Rabu (19/08/2020).

Maksud dari agama yang lurus dari ayat tersebut, kata dia, adalah kita terjauhkan dari hal-hal syirik dan menuju kepada tauhid. Disinilah kedudukan ikhlas yang begitu penting dalam amal ibadah, agar amalan-amalan tidak sia-sia dan tidak mendapatkan azab di dunia atau akhirat kelak.

Ia menjelaskan, agar tidak berharap kepada manusia ketika beramal, melainkan berharap kepada Allah. Caranya menanyakan dengan menanyakan diri sendiri mengenai hal yang dilakukan. Apakah kita melakukan ini untuk teman, kerabat, kantor, bangsa, atau untuk Allah?.

“Hal ini perlu dilakukan agar hati kita tertata untuk terus menumbuhkan rasa ikhlas di hati.Yaitu dengan mendapatkan cacian atau hinaan dari orang lain, kita tidak merasa sedih. Karena pada hakikatnya kita melakukan itu hanyalah untuk Allah,” terangnya.

Karena allah menyeru hamba-Nya dalam QS. Al-Ikhlas pada kalimat Qul atau katakanlah bahwa Allah itu Maha Esa dan semua yang dilakukan hanya untuk Allah, serta apapun yang telah diserahkan hanya kepada-Nya. Sebab tidak ada yang dapat disetarakan dengan-Nya.

Beliau menambahkan, InsyaAllah dengan melakukan hanya karena-Nya, kita mencintai Allah dan sebaliknya. Jika kita diuji kita bersyukur, jika dikhianati kita bersyukur, sebab kita lakukan hanya karena Allah. Untuk itu kita menjadi lebih tulus, ikhlas dan bahagia.

“Jangan menggantungkan itu untuk mendapatkan pujian dari manusia. Alhamdulillah kalau dapat pujian, kalau dapat makian kita terima dan setelah itu memohon kepada Allah,” ungkap H.Ramadhan. (Red/MP)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan