Peserta Meminta Nilai Ujian SKD-nya Dicetak, Malah Dibentak dan Diusir Panitia

Peserta Meminta Nilai Ujian SKD-nya Dicetak, Malah Dibentak dan Diusir Panitia

Gunungsitoli, LIPUTANSUMUT.COM – Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar Calon Pegawai Negeri Sipil oleh Pemerintah Kabupaten Nias Barat hari ke-3 season I Minggu(04/11) diwarnai cekcok. Pasalnya, salah seorang peserta yang kemudian diketahui bernama Soziduhu Gulo memprotes sikap Wakil Ketua Panitia pelaksana ujian yang memperlakukannya dengan tidak sopan.

Kejadian itu bermula, ketika Soziduhu Gulo menemui Wakil Ketua panitia eksovisio Kepala BKD Kabupaten Nias Barat Faolombowo Gulo, hendak meminta agar hasil ujiannya dicetak. Lantas kepala BKD menyarankan agar ia menunggu pengumuman resmi dari BKD Nias Barat. Tidak terima dengan alasan tersebut, Sozi kemudian memberikan perbandingan dimana pada pelaksanaan ujian CPNSD formasi tahun 2014 yang lalu, peserta dapat melihat langsung hasil ujian di daftar pengumuman. Sontak Kepala BKD geram dan membentaknya, sehingga cekcok pun terjadi.

Keributan Kecil itu menarik perhatian Kasdim 0213 Nias J. Sihombing yang turut mengawasi pelaksanaan ujian, ia mendekati dan menggiring peserta tersebut keluar area ujian sambil merangkulnya. Saat keduanya asyik ngobrol di bawah tenda ruang tunggu, tiba-tiba salah seorang panitia datang memotret mereka sehingga kembali memicu adu mulut. Kejadian itu sempat mengalihkan perhatian para peserta yang sedang menunggu season berikutnya. Namun tidak berlangsung lama, karena pihak keamanan berhasil mengendalikan massa yang datang berkerumun.

Serius: Soziduhu Gulo menjelaskan duduk permasalahan kepada Kasdim 0213 Nias, J. Sihombing

Saat dikonfirmasi oleh LIPUTANSUMUT.COM, Soziduhu Gulo mengungkapkan kekecewaannya atas perlakuan panitia terhadapnya. Ia mengatakan bahwa permintaan agar nilai ujian dicetak, bukanlah permintaan yang muluk-muluk. Selain hak peserta, hal itu juga merupakan bagian dari ketransparanan panitia.

“Tadi saya datang sama(kepada_red) wakil ketua panitia, meminta agar hasil ujian di-print-kan. Lalu beliau menanggapi saya dengan emosional, sepertinya beliau tidak bisa berbahasa yang baik. Menurut saya, apa yang saya pertanyakan merupakan bagian dari hak peserta. Kenapa hasil ujian saya minta dicetak? Misalkan ada yang lewat Passing grade, kemudian namanya tidak muncul di pengumuman. Maka tanpa data, akan sulit bagi peserta menuntut panitia .” Ungkapnya.

Karena permintaannya tidak diakomodir, peserta yang juga PP PMKRI ini berencana menyurati Kementerian Komunikasi dan Informasi RI di Jakarta agar pelaksanaan ujian SKD CPNSD di Kabupaten Nias Barat diteliti untuk meminimalisir keraguan para peserta.

“Kita akan menempuh langkah-langkah lain. Ini kan sudah bicara ITE, maka kita coba nanti menyurati Kementerian Kominfo. Agar hal ini bisa diteliti, untuk menghindari potensi-potensi kecurangan”.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari panitia pelaksana ujian CPNSD kabupaten Nias Barat formasi tahun 2018.(BL)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan