Selain Upah Pekerja, Harga Material Juga Diduga Turut Dimark-up Pemerintah Desa Saewe

Gunungsitoli, LIPUTANSUMUT.COM – Realisasi pelaksanaan Silpa dana desa tahun anggaran 2017, desa Saewe kecamatan Gunungsitoli sebesar Rp 333.929.760 diduga mark up. Beberapa harga satuan material sengaja digelembungkan oleh pelaksana pada pembangun jalan dengan nama kegiatan lanjutan peningkatan pembangunan/pengerasan jalan, parit dan tembok penahan jalan kenari dusun I desa Saewe tersebut.

Salah seorang pekerja (tukang), berinisial BZ Buulolo yang berhasil diwawancarai awak media pada Senin(15/10), kepada LIPUTANSUMUT.COM membeberkan bahwa semen yang seyogianya bisa diperoleh dengan harga Rp 65.000 per zak, digelembungkan hingga Rp 86.625 per zak. Sementara harga batu gunung belah 15/20 diganjar dengan harga Rp 150.150 per kubik.

“Pelaksana membelanjakan semen pada bulan juni. Saat itu harga semen berkisar Rp 65.000 per zak, sementara dalam RAB termuat harga satuan sebesar Rp 98.623 per zak (+PPN/PPH)”. Beber Buulolo.

Lebih lanjut, Buulolo mengungkapkan bahwa upah atau Harian Orang Kerja (HOK), ia peroleh sebesar Rp 100 ribu per hari dari total Rp 150 ribu, dimana selisih besaran upah diklaim sebagai biaya administrasi oleh Tim pelaksana Kegiatan (TPK).

“Saya menandatangani kwitansi pembayan gaji sebesar Rp 150 ribu per hari, dimana saya hanya memperoleh Rp 100 ribu dari total HOK tersebut. Ketika saya protes, TPK menjelaskan bahwa sisanya merupakan biaya administrasi”. Ungkapnya.

Kondisi Pembangunan Jalan Di Dusun I Jl. Kenari

Selain mark up, Ketua TPK juga diduga telah memanfaatkan kelebihan material batu pecah sebanyak 5 kubik untuk kepentingan pribadinya.

Terpisah, Kepala Desa Saewe Tongoni Zai yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya mengatakan bahwa pihaknya telah merealisasikan dana desa sesuai dengan petunjuk teknis dan pihaknya mengaku belum ada temuan inspektorat kota Gunungsitoli terkait hal itu.

“Saya telah melaksanakan Dana Desa sesuai petunjuk teknis dari pihak berwenang dan apabila ada temuan silahkan masyarakat buat laporan”. Katanya kepada awak media saat dikonfirmasi pada Rabu(17/10) sekira pukul 19.00 WIB.(BL)

Related Posts