Liputansumut.com – Jalan Patrice Lumumba kelurahan wek III dan wek IV kota Padangsidimpuan atau yang akrab dikenal dengan sebutan terminal rajawali, lokasi tempat mangkalnya sejumlah angkutan kota (Angkot) ini kerab kali menimbulkan kemacetan arus lalulintas, pasalnya dinas perhubungan kota Padangsidimpuan dinilai tidak mampu melakukan penertiban, dimana jalan ini dijadikan sebagai terminal atau notabenenya terminal siluman.
Terminal rajawali atau diduga terminal siluman ini berada di pusat kota Padangsidimpuan, dimana setiap harinya lokasi ini arus lalu lintas sering mengalami kemacetan bahkan tidak jarang sesama pengendara di jalan ini sering terjadi cekcok atau keributan karena saling mendahului dan saling serobot disebabkan sembrautnya arus lalulintas.
Pantauan Liputansumut.com saat berada di jalan Patrice Lumba, tampak sejumlah angkutan umum berhenti mencari penumpang tanpa menghiraukan pengendara lainnya yang hendak melewati jalan tersebut. Terlihat juga dilokasi petugas dari dinas perhubungan maupun petugas kepolisian lalu lintas tidak ada yang bertugas dalam melakukan penertiban atau mengatur arus lalulintas. Senin, (28/05)
Kemacetan jalan Pattrice Lumumba menjadi keluhan bagi pengendara khususnya warga kota Padangsidimpuan, salah satunya Jungjung Siregar kepada wartawan Ia mengatakan keluhannya terhadap semrawutnya arus lalulintas di jalan Patrice Lumumba.
” tiap hari saya selalu melewati jalan ini, banyak sekali angkutan umum yang mangkal sembarangan disini sehingga menyebabkan kemacetan, dan saya juga heran kemacetan ini sudah bertahun tahun tidak pernah dibereskan oleh pihak yang berwenang.”
” bahkan karena kesalnya, saya sering juga adu mulut dengan pengendara dan supir angkot disini untuk bisa melewati jalan ini.” Ungkap Jungjung kepada Liputansumut.com. Senin, (28/05).
Sementara H. Syahbuddin Ritonga salah satu pemerhati kota Padangsudimpuan, mengatakan bahwa jalan Pattrice Lumumba bukanlah terminal, karena jalan pattrice Lumumba merupakan kawasan padat pemukiman, dimana akses dari sejumlah daerah di kota Padangsidimpuan menuju ke pusat pasar sering melewati jalan ini.
“Kemacetan di jalan Patrice Lumumba itu sudah bertahun – tahun. Kita sangat sesalkan kepada pihak pemko atau instansi yang terkait tidak bisa mengatasi kemacetan itu, ini merupakan salah satu buruknya penataan kota di kota Padangsidimpuan dalam menangani masalah ketertiban.” Ucap Syahbuddin.
Kemudian syahbuddin juga meminta kepada perintah harus bisa bersikap tegas dalam menjalankan peraturan. jalan Pattrice Lumumba harus segera dibuat penataan, pengawasan dan penjagaan serta pihak dinas perhubungan harus bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam melakukan penertiban ini, sehingga masyarakat nyaman dan kotanya tertata rapi.
Terpisah Dinas perhubungan Kota Padangsidimpuan ketika dikonfirmasi terkait kemacetan arus lalulintas dan dugaan dijadikannya jalan Pattrice Lumumba menjadi terminal siluman, belum bisa diminta keterangan.
” kabid yang membidangi sedang keluar bang, terus kasinya juga baru saja keluar.” Ucap salah satu staff dinas Perhubungan kepada wartawan. Senin, (28/05). (Syahrul Tanjung)
Related Posts
Dalam Kurun Waktu 6 Bulan, Polisi Selamatkan 1,3 Juta Jiwa Masyarakat Sumut dari Bahaya Narkoba
Cegah Peredaran Narkoba, Lapas Tanjung Gusta Medan Perketat Pengawasan
Bobby Bantah Sumut Rebut Empat Pulau dari Provinsi Aceh
Kajatisu : Kondisi Jaksa Korban Pembacokan Berangsur Pulih
Polda Sumut Gelar Prarekonstruksi di THM Dragon KTV
No Responses