LIPUTANSUMUT.COM – Prof. Dr. Fakhili Gulo, MSi terpilih sebagai (Guru Besar Universitas Sriwijaya – Palembang Sumsel) dan masuk dalam tiga orang calon Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI – sebagai urutan pertama. Prof. Fakhili Gulo yang menamatkan SD, SMP, SMA di Kepulauan Nias, dan pendidikan formal tertinggi / terakhir (Program Doktor) di Perancis – memiliki kemampuan dan kematangan menduduki jabatan struktural ini.
Hal ini dilatari dan didasari karena kualitas kepemimpinan dan kecendekiawanan Prof. Fakhili Gulo. Kemudian disertai juga dengan sifat dan karakter Prof. Fakhili Gulo yang sederhana, rendah hati, bersahaja, bergaul – familiar, tulus, membantu, visioner, cerdas, rajin, disiplin, tekun, belajar dan bekerja keras. Prof. Fakhili Gulo senantiasa memaknai dan menunaikan tugasnya sebagai “Panggilan Pelayanan” kapanpun dan di manapun serta apapun jabatannya. Hal tersebut yang menjadikan Prof. Fakhili Gulo selalu membangun kualitas hubungan emosional yang baik dan positif dengan warga dan daerah asalnya dalam rangka memajukan Kepulauan Nias dalam NKRI yang Bhinneka Tunggal Ika yang berideologi Pancasila. Prof. Fakhili Gulo senantiasa mengingat dan menjalankan itu dengan bahagia dan sukses.
Selain itu, Prof. Fakhili Gulo juga merupakan seorang nasionalis sejati dan tegak lurus dengan Keindonesiaan (Indonesia Raya), Prof. Fakhili juga sungguh-sungguh murni, jernih, tulus, dan selalu menempatkan diri sebagai warga Kepulauan Nias sebagai daerah yang membesarkannya. Sikap dan sifat ini tak sekedar karena Prof. Fakhili Gulo lahir dan tumbuh dibesarkan serta studi di Kepulauan Nias melainkan karena tugas panggilannya disertai hati, pikiran, dan nuraninya memang terpatri kuat untuk bergaul dan membantu warga dan daerah Kepulauan Nias.
Proses menjadi Dirjen (Pejabat Struktural dengan Job Eselon 1) memang belum selesai karena sedang berlangsung, namun keterpilihan Prof. Fakhili Gulo masuk dalam daftar calon Dirjen bahkan dengan urutan pertama sudah sungguh amat luar biasa sekaligus membanggakan. Dan tak ada yang mustahil bagi Tuhan, di mana rumusan kalimat teologis ini mengingatkan ketika di tahun 2004 bersama Dr. Jason Lase, STh, MSi beberapa kali bertemu, berdiskusi, dan berkomunikasi untuk berikhtiar dan berupaya semoga Dr. Jason Lase menjadi Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI. Pada akhirnya atas dukungan dan keputusan Presiden Megawati Soekarnoputri dibantu Mensesneg Bambang Kesowo, Menteri PAN Feisal Tamin, Kepala BIN Jenderal Hendropriyono sebagai Anggota Tetap TPA (Tim Penilai Akhir), Dr. Jason Lase dipilih, diangkat, dan ditetapkan sebagai Dirjen Bimas Kristen bahkan menjabat dalam periode yang lama. Dr. Jason Lase. Setelah pensiun, sejumlah warga masyarakat Nias di Jabodetabek dalam sebuah acara menyerahkan dan memakaikan perlengkapan adat istiadat Kepulauan Nias yang disebut “Kalabubu” kepada Jokowi di tahun 2012. Acara ini dalam rangka agenda perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dan beberapa waktu setelah itu, Jokowi juga pernah menerima bertemu dan berdiskusi dengan sejumlah warga masyarakat Kepulauan Nias yang bertempat tinggal di Jakarta. Semoga rumusan kalimat “Tak Ada Yang Mustahil Bagi Tuhan” berlaku dan menyentuh Prof. Fakhili Gulo serta Doa dan dukungan kita bersama menyertai penuh sahabat kita Prof. Fakhili Gulo, sehingga dipilih oleh Tim Penilai Akhir yang beranggotakan Presiden, Wakil Presiden, Mensesneg, Seskab, Menteri PAN & RB, Kepala BIN, Menteri Agama. Selanjutnya diangkat dan ditetapkan Oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan menjadi Dirjen Bimas Kristen – mengikuti jejak PN. Harefa dan Jason Lase yang kedua beliau pernah menjadi Dirjen Bimas Kristen di zaman dulu.
Related Posts
Agustinus Zega Resmi Dilantik Anggota DPRD Sumut
DPRD Medan Minta Pihak Sekolah Tiadakan Biaya Tambahan yang Beratkan Orang Tua Siswa
PT KAL Tak Punya Izin IPAL, Dewan : Hentikan Operasional
DPRD Harap Pemko Fokus Selesaikan Permasalahan di Medan Utara
Komisi IV DPRD Medan Apresiasi Gercep Dishub Perbaiki LPJU
No Responses