PKL Nyaris Tewas Usai Diserang 3 Orang Tetangganya

PKL Nyaris Tewas Usai Diserang 3 Orang Tetangganya

Medan,Liputansumut.com,-Seorang pedagang kaki 5 di Tembung, nyaris tewas usai diserang 3 orang tetangganya di lokasi Pakter Tuak Raja Gukguk, Jalan Medan Batang Kuis, Desa Bandar Klippah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (20/9/2016) sekira jam 22.00 wib.
Selain diserang dan dipukuli, salah satu pelaku menikam memakai pisau hingga menyebabkan leher korban tergorok dan terpaksa menerima 27 jahitan serta 2 jahitan di bahagian perut korban.
Akibat peristiwa itu, korban Jhon Hakim Nababan (58) warga Jalan Sidomulyao, Gang Manyar No.21 Pasar 9 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, kritis hingga harus dilarikan ke RS Citra Medica di Jalan Medan Batang Kuis, No.377.
Mengetahui informasi adanya korban percobaan pembunuhan, beberapa wartawan online dan cetak pun mendatangi Rumah Sakit swasta yang disebut-sebut milik Paiman Manurung, guna mewawancarai korban di rumah sakit.
Akan tetapi, pihak rumah sakit yang mengaku bermarga Zebua, langsung menyuruh ketiga wartawan turun dari tempat korban dirawat di kamar lantai 3 rumah sakit tersebut. Selanjutnya, Zebuah sempat memarahi ketiga wartawan dan meminta menunjukan identitas diri.
“Kalian dari mana? Jangan main masuk-masuk aja. Keluarga korban masuk aja dulu, saya perlunya sama ketiga orang ini. Kalian harus ‘Sowan’ dulu sama saya. Ini rumah sakit kami, harus lapor dulu kesini,” ucap Zebua.

Bahkan keributan nyaris adu jotos, saat salah seorang wartawan Medan Pos, Solihan Hasibuan, dengan ramah mencoba menunjukan ID Card kartu persnya. “Gak perlu aku sama kartu Pers kau,” cetusnya, dengan mata melotot.

Beruntung, Solihan Hasibuan tak tersulut emosi dan dapat diredakan oleh kedua rekannya, sehingga bentrokan tak sempat pecah.

Setelah keributan bisa tenang dan ketiga wartawan diperbolehkan menemui korban dan keluarganya, terlebih dahulu, Zebua mengharuskan ketiga wartawan mengisi daftar tamu.

“Ok…pak, kalau itu yang bapak inginkan, saya dari Medan Pos, kalau yang bapak minta kartu nama saya dan ini Id Card saya. Tapi janganlah langsung emosi. Masak, kami lagi wawancara sama korban dan korban tak keberatan menemani kami minta izin kebagian informasi, langsung bapak marah,” sambung, Solihan, kepada Zebua.

Selanjutnya, salah seorang kerabat korban kembali mempersilahkan ke tiga wartawan untuk mewawancarai korban.

Dari pengakuan korban (Jhon Hakim Nababan) penganiayaan yang menimpa dirinya berawal ketika ia berseloro mengucapkan kata “Entah Anggota Perampoknya Itu”. Disaat mengucapkan kalimat itu, pria bermarga, Naibaho yang sedang bernyanyi dan berjoget ria, merasa tak senang dan langsung meninggalkan Pakter Tuak tempat keduanya minum.

“Aku minum bukan satu meja dengan si Naibaho itu. Tapi ucapanku tadi, kurasa membuatnya marah dan langsung pulang,” kata korban, yang masih berselang infus.

Tak lama kemudian, Naibaho kembali lagi, namun tak sendiri. Naibaho datang bersama, Agus Purba dan kemanakannya, Nimrot Purba.

Tanpa basa basi, ketiganya lantas mendekati korban dan langsung mengeroyok korban. Korban pun berusaha melawan, namun Agus sudah mempersiapkan pisau dari rumahnya dan langsung menghujamkan ke tubuh korban.

“Dia (Agus) seperti kesetanan mau membunuhku. Pisau yang dipakainya itu, beberapa kali dihujamkan ke arah ku hingga mengenai leher ku sampai kupingku hampir putus. Kemudian, perut ku juga tertusuk,” terang, Jhon Hakim Nababan, kepada wartawan.

Beruntung aksi itu dapat dilerai oleh pengelola pakter tersebut dan beberapa pengunjung lain yang salah satunya, Lewandi Nababan (28), anak korban. Akan tetapi, Lewandi juga sampai terluka terkena sayatan pisau yang ditangkisnya saat pelaku menghujankan pisau tersebut ke tubuh ayahnya.

“Awalnya kami cuma bertiga bang, saya, ayah saya dan si Naibaho itu. Lalu si Naibaho itu pulang memanggil si Agus dan keponakannya. Kemudian mereka bertiga mengeroyok dan mau membunuh ayah saya. Saya mencoba melerainya, sampai tangan saya pun ikut terluka,” jelas Lewandi, sambil menunjukan 6 jahitan yang dilengannya.

Atas kejadian itu, korban pun terus melapor ke Polsek Percut Sei Tuan dan berharap agar polisi segera menangkap ketiga pelaku yang berusaha akan membunuh korban.

“Ya harapan kita bang sebagai korban dan keluarga, supaya cepatlah ditangkap ketiga pelakunya. Soalnya kami sekeluarga tak tenang bang, karena pelakunya sebelum pergi usai menyerang ayah saya, mereka mengancam keluarga kami,” sebut, korban dan diamini keluarga lainnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato, sewaktu dikonfirmasi mengaku sudah menurunkan anggotanya guna menyelidiki motif penganiayaan tersebut. “Korban masih di rumah sakit, anggota sudah mengeceknya dan masih dalam penyelidikan,” ujarnya. (Zeg/ds)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan