Sunggal, LS – Gawat…. Angka kriminalitas jalanan seperti Pembegalan di Wilkum Polsek Sunggal kian meningkat dan kian meresahkan masyarakat saja. Kali ini yang menjadi korban pembegalan dengan modus dituduh tabrak lari dialami oleh seorang remaja.
Putra Pratama Wibowo (16) warga Jl. Mencirim, Desa Paya Geli, Kec. Sunggal. Sepeda motor Honda Vario warna putih BK 2857 AEO miliknya, dibegal dengan alasan telah menabrak orang dan bawa kabur dua orang pelaku yang mengaku-ngaku seorang petugas ke Polisian. Selasa (12/04/2016) siang, sekira Pukul 14.00 wib.
Awalnya cerita ini, Putra Pratama Wibowo yang saat itu baru pulang dari sekolahnya hendak menuju kerumahnya yang berada di Mencirim, namun pas sampai di Dekat Stasiun Damri lama dekat rel kereta api di Jl. Stasiun, Desa Kampung lalang, Kec. Medan Sunggal, tiba-tiba dijegat dua orang pelaku yang mengaku-ngaku sebagai petugas kepolisian.
Lalu korban dituduh telah menabrak salah seorang keluarganya, kemudian korban beserta sepeda motor Honda Vario miliknya pun dibawa oleh kedua pelaku untuk mempertanggung jawabkan, perbuatannya. Lantaran Korban masih remaja yang polos dan dibarengi rasa takut, lalu korban pun terpaksa ikut. Dan dibawa menuju kearah Jl. Klambir V, pas disimpang tiga Jl. Klambir V.
Kemudian korban pun diturunkan oleh kedua pelaku, dengan alasan harus korban menunggu di sini (simpang tiga Jl. Klambir V), karena kalau korban ikut, nanti korban akan dihajar keluarga yang sudah ditabraknya. Lantaran takut lalu korban pun menurut saja, sementara kedua pelaku pergi melenggang dengan membawa sepeda motor Honda Vario miliknya. Setelah sekian jam lama korban menunggu, korban pun tersadar kalau kedua orang yang membawa kereta tak kunjung kembali, akhirnya korban kembali dan memberitahukan kepada kedua orang tuanya.
Akhirnya Putra Pratama Wibowo yang ditemani kedua orang tua mendatangi Mapolsek Sunggal, guna membuat laporan atas yang dialaminya. Selasa (12/04/2016) sore, sekira Pukul 16.40 wib.
Saat Korban ditemui wartawan di Mapolsek Sunggal menceritakan, ” Awalnya aku mau pulang kerumah om, namun pas sampai dekat stasiun Damri lama pas dekat rel kereta api, aku dipepet dua orang yang berboncengan mengaku-ngaku petugas kepolisian om, lalu aku dituduh baru saja nabrak orang, lantaran aku bingung dan takut, aku terpaksa ikut dan menuruti ajakan mereka (pelaku). Pas di Simpang tiga di Jl. Klambir V, lalu aku diturunkan dan disuruh nunggu sama mereka (pelaku) om, sambil membawa kereta milik ku om,” jelas Putra Pratama Wibowo. Selasa (12/04/2016) sore, sekira Pukul 17.00 wib.
” Waktu aku diturunkan dan disuruh menunggu, lantaran kata mereka (kedua pelaku) aku gak boleh ikut karena keluarga korban yang dituduh ku tabrak, sudah marah-marah dan ngamuk dan apa bila aku ikut, nanti aku dipukuli dan dihajar,” kata korban meniru ucapan kedua pelaku.
Karena aku takut diapa-apain dan bingung, makanya aku terpaksa membiarkan kereta milikku dibawa mereka om. Lagian salah satunya, pangkas rambutnya cepak (potong pendek) sambil membawa HT om.
” Saya masih merasa trauma om atas kejadian yang saya alami tersebut,” tandasnya. (Sugar)
Related Posts
Pembongkar Ruko di Medan Johor Ditembak
Alami Kekerasan Saat Nginap, Korban Ancam Polisikan Pengelola Hotel Guest House di Komplek Mega Park
Diduga Rampas HP dan Mobil Dokter, 4 Debt Collector di Medan Ditangkap Polisi
Polrestabes Medan Musnahkan 16 Kg Sabu dan Belasan Ribu Pil Ekstasi
Coba Kabur Saat Ditangkap, Pria Residivis Curanmor Ini Ditembak Polisi
No Responses