Medan, LS – Warga Kota Medan diajak untuk terus menjaga semangat kebersamaan yang sudah terjalin dengan baik selama ini. Di samping itu jangan mau diadu domba oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Perbedaan yang ada saat ini justru harus disyukuri sebagai bukti kebesaran Sang Khalik.
Pesan ini disampaikan Al Ustadz Ahmad Al Habsyi ketika memberikan tausiah pada Peringatan Maulid Nabi Besar SAW 1437 H yang digelar Pemko Medan di Lapangan Eks Taman Ria Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (27/01/2016).
“ Meski penduduk Kota Medan terdiri dari 8 etnis dan agama yang berbeda, mari terus kita jaga kebersamaan. Jangan mau diadu domba oleh orang yang sebenarnya tidak mengetahui agama dengan benar,” kata Al Habsyi.
Dikatakan Al Habsyi, berjihad itu bukan meledakkan bom ataupun menembaki orang-orang yang tidak berdosa secara brutal. Cara-cara seperti itu tentunya sangat bertentangan dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“ Jadi jangan pernah takut sedikit pun kepada teroris, takutlah kepada Allah,” pesannya.
Untuk itulah Al Habsyi selanjutnya mengajak seluruh jemaah yang hadir agar mewaspadai setiap ada orang-orang asing maupun sekelompok orang-orang yang bersikap maupun bertindak mencurigakan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“ Apabaila ditemukan, segera laporkan kepada aparat kepolisian maupun TNI,” ajaknya.
Selain terus menjaga kebersamaan, Al Habsyi dalam tausiahnya yang dihadiri ribuan jemaah dari seluruh penjuru Kota Medan ini, juga mengajak untuk selalu menyayangi kedua orang tua. Apalagi jika kedua orang tua saat ini masih hidup, jangan pernah sekali pun mensia-siakan mereka. Apabila sudah meninggal dunia, Al Habsyi pun berpesan untuk terus mendoakan mereka.
Hampir seluruh jemaah yang hadir menitikkan air mata lantaran tak kuasa menahan rasa haru, termasuk Plt Gubsu, Ir H T Erry Nuradi MSi, Pj Wali Kota Medan, Drs H Randiman Tarigan dan Ketua TP PKK Kota Medan, Hj Suryati Randiman Tarigan ketika Al Habsy mengajak untuk sejenak mengenang kedua orang tua, termasuk atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan selama ini kepada mereka diiringi dengan shalawat dan doa.
Sebelum tausiah dimulai, Pj Wali Kota, Drs H Randiman Tarigan MAP dalm sambutannya mengatakan, Peringatan maulid ini dilakukan Pemko Medan secara rutin setiap tahun karena memiliki arti dan maksud sebagai bagian dari upaya untuk merenungkan nilai-nilai luhur dan menghadirkan kembali keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari.
Di samping itu peringatan ini bilang Randiman, juga bertujuan memupuk jiwa dan rohani dengan ajaran Islam yang luhur dan agung, menanamkan akhlak mulia dan menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta nilai-nilai kemanusiaan yang diteladankan Rasullah SAW. Serta sebagai upaya untuk menyemarakkan syiar Islam di Kota Medan.
“ Kita berharap melalui peringatan ini, dimensi keteladanan Rasullah SAW sangat relevan untuk menangkal pemahaman dan pemikiran radikalisme. Agama mengajarkan kita bentuk-bentuk kasih sayang yang demikian tinggi. Perbuatan buruk sekalipun seyogyanya dibalas dengan kebaikan-kebaikan untuk menciptakan keharmonisan sosial,” ujar Randiman.
Diingatkan Randiman, umat Islam sebagai penduduk mayoritas, khususnya di Kota Medan, tidak pernah diajarkan untuk mendominasi kaum minoritas. Semuanya harus menjadi satu kesatuan, memiliki kesamaan pandangan serta rasa persaudaraan.
“ Jadi mari kita pelihara harmonisasi sosial atau kerukunan antar umat beragama. Bangun terus komunikasi, ciptakan rasa saling percaya dan menghormati di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.
Peringatan Maulid ini berjalan dengan penuh khidmat. Lebih dari 7 ribu warga memenuhi tenda utama. Lantaran jumlah jemaah yang datang cukup banyak, tenda-tenda untuk konsumsi terpaksa berubah fungsi untuk menampung jemaah yang tidak kedapatan tempat. Tak satu pun jemaah meninggalkan lokasi acara sampai peringatan Maulid berakhir. Selain tausiah, Maulid juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang dilakukan asecara simbolis oleh Plt Gubsu dan Pj Wali kota. (K.zega)
No Responses