Medan, Liputan Sumut – PJ Wali Kota Medan Drs H Randiman Tarigan MAP menemukan banyak parit di sepanjang Jalan Gatot Subroto, mulai depan Makodam I/BB sampai Simpang Kampung Lalang tersumbat akibat dipenuhi sampah pada saat memimpin gotong royong, Minggu (08/11/2015). Selain itu tidak sedikit titi rumah warga mengalami sendimentasi akibat tidak pernah dikorek sekalipun bertahun-tahun. Tak pelak kondisi itu menjadi pemicu utama terjadinya banjir di kawasan tersebut setiap turun hujan deras turun.Temuan ini sontak membuat Randiman sempat menggeleng-gelengkan kepalanya berulangkali. Mantan Kadis Pendapatan dan Pertamanan Kota Medan itu tampaknya tak habis pikir, sebab Camat Medan Sunggal beserta seluruh lurah dan kepala lingkungannya sepertinya melakukan pembiaran sehingga kawasan tersebut selama ini menjadi langganan banjir.
” Jika camat, lurah dan kepling peduli dan tidak melakukan pembiaran seperti ini dengan menggerakkan masyarakat untuk gotong royong, saya yakin parit ini tidak akan dipenuhi sampah seperti sekarang ini. Mereka seharusnya tidak menyerahkan pengorekan ini sepenuhnya kepada Dinas Bina Marga, sebab ini masih tupoksi mereka,” kata Randiman kecewa.
Maka dari itulah Randiman langsung menginstruksikan untuk dilakukan pengorekan. Petugas Dinas Kebersihan beserta Dinas Bina Marga Kota Medan dibantu aparat TNI langsung melakukan pengorekan. Selain menggunakan penggaruk dan cangkut, pengorekan juga dibantu satu unit alat beerat backhoe mini guna mempercepatan pengerukan.
Pada saat pengorekan berlangsung, Camat Medan Sunggal beserta lurah dan keplingnya hanya berdiri dan melihat-lihat saja. Melihat Pj Wali Kota Medan langsung bergerak dan mengambil garuk dari tangan salah seorang pekerja. Dengan cetakan pria yang mahir berdialog dengan beberapa bahasa daerah ini kemudian mengorek dan membersihkan parit dari sampah.
Setelah melihat Pj Wali Kota berulangkali mengorek sampah dari dalam parit, barulah Camat Medan Sunggal mulai bergerak dan ikut membantu, sedangkan lurah maupun kepling tetap menjadi ‘penonton setia’ sampai gotong royong berakhir.
Sementara petugas Dinas kebersihan, Bina Marga dan aparat TNI harus ‘mandi keringat’ untuk membersihkan parit dari tumpukan sampah.
Selain membersihkan sampah dari parit, juga dilakukan pemotongan dahan-dahan pohon penghijauan yang ada di pinggir jalan oleh petugas Dinas Pertamanan, terutama dahan-dahan yang sudah tua. Untuk mengamankan sekaligus melindungi pengendara kenderaan bermotor tertimpa dahan pohon, petugas Dinas Perhubungan Kota Medan pun turun tangan mengatur arus lalu-lintas dibantu beberapa aparat TNI.
Selain Pj Wali Kota Medan, gotong royong ini juga turut dihadiri Dandim 0201/BS Kol Inf Maulana Ridwan, Asisten Pemerintahan Musadad Nasution, Asisten kesejahteraan Masyarakat Erwin Lubis, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan, Kadis Pertamanan Zulkifli Sitepu, Kadis Kebersihan Endar Sutan Lubis, Kadis Sosial dan tenaga Kerja Armansyah Lubis, Kadis Kesehatan Usma Polita serta Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat.
Setelah parit depan Makodam I/BB bersih dari sampah, Wali kota bersama Dandim beserta pimpinan SKPD selanjutnya berjalan kaki menuju Simpang Kampung Lalang. Berdasarkan informasi, ada penutupan drainase di bawah gorong-gorong Gang Makmur, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal. Akibat penutupan tersebut, setiap kali hujan deras turun, dikawasan Simpang Kampung Lalang banjir karena air tidak dapat mengalir menuju Sungai Belawan.
Selama perjalanan menuju Simpang Kampung Lalang, PJ Wali Kota Medan kembali mendapati banyak parit yang tersumbat akibat dipenuhi tanah dan sampah. Seterusnya Randiman langsung memerintahkan Kadis PU Bina Marga untuk melakukan pengorekan dibantu jajaran Kecamatan Medan Sunggal.
“jika parit-parit ini dikorek, insya Allah mampu meminimalisir terjadinya banjir di kawasan ini,” ucapnya.
Setibanya di Gg Makmur, gorong-gorong pun langsung dibongkar dengan menggunakan bor mesin.
Randiman langsung menemui warga yang umumnya etnis Tionghoa menolak dilakukannya pembongkaran gorong-gorong. Sebab, mereka khawatir jika air melintasi gorong-gorong menyebabkan terjadinya lahan mereka yang berbatasan langsung dengan Sungai Belawan akan longsor akibat tergerus air.
Menyikapi hal tersebut, Randiman langsung memerintahkan Kadis PU Bina Marga agar dinding sungai dibeton guna menghindari terjadinya penggerusan. Warga pun terima dan mereka pun menerima gorong-gorong dibongkar. Hanya saja mereka berharap agar pembetonan secepatnya dilakukan, sebab saat ini telah memasuki musim hujan.
Selanjutnya, Randiman bergerak menuju Jalan Asrama, Kelurahan Dwi Kora dan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia. Di tempat itu Pj Wali Kota Medan menemui warga yang menutupi permukaan Sungai Berderah. Selain dijadikan rumah, permukaan Sungai Berderah yang ditutup dijadikan gudang dan kios penjualan helm. Penutupan itu menyebabkan Sungai Berderah selalu meluap setiap kali turun hujan deras dan air luapannya menggenangi rumah warga sekitar.
Dengan melakukan pendekatan persuasif dan memberikan penjelasan penuh kekeluargaan, warga yang ditemui akhirnya tidak keberatan jika permukaan Sungai Berderah yang ditutup dibongkar kembali sekalipun bangunan tersebut bangunan mereka. Hanya saja warga minta diberi waktu sebelum pembongkaran dilakukan.
Sebelum meninggalkan lokasi, Randiman mengingatkan kepada seluruh camat dan lurah untuk rutin mengajak warganya bergotong royong, terutama melakukan pengorekan parit. Jika parit yang dikorek membutuhkan bantuan alat berat, Randiman minta segera berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga. Jika parit mengalir, tidak hanya menghindari terjadinya banjir, juga menghindari terjadinya penyakit demam berdarah karena telur-telur parit akan terbawa air,” ujar Randiman. (Kzega)
No Responses